Sukses

Toyota Bangun Pabrik Mesin Mobil Rp 2,3 Triliun di Karawang

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai kontruksi pabrik mesin kedua di Karawang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai konstruksi pabrik mesin kedua di kawasan industri Karawang Jabar Industrial Estate (KJIE), Jawa Barat.

Pabrik senilai Rp 2,3 triliun itu akan memproduksi 216 ribu unit mesin per tahun, dengan tingkay kandungan lokal mencapai 80%.

"Pembangunan pabrik baru ini merupakan komitmen untuk terus memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui peningkatan aktivitas produksi, pendalaman industri otomotif, ekspor, distribusi dan layanan pelanggan di Indonesia," ujar Presiden Direktur TMMIN Masahiro Nonami saat membuka acara peletakan batu pertama di Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/2/2014).

Masahiro menjelaskan pabrik tersebut dibangun berdekatan dengan fasilitas perakitan Toyota yang sudah ada sebelumnya, yaitu Karawang Plant I dan Plant II yang berada di Kawasan Industri Karawang Internasional Industrial City (KIIC).

Dengan menempati lahan seluas 150 hektare (ha),  pabrik ini akan menjadi salah satu produsen mesin yang penting bagi Toyota Global. Diharapkan pada tahap awal akan menyerap tenaga kerja baru lebih dari 600 orang. Pabrik ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada semester pertama 2016.

Vice President Director TMMIN Warih Andang Tjahjono menjelaskan, pabrik ini didesain ramah lingkungan dan modern dengan menggunakan konsep through line yang menyatukan 3 proses dalam pembuatan mesin yaitu casting atau pengecoran, machining dan assembling (perakitan) di dalam satu tempat.

Pada umumnya, tiga tahap proses produksi mesin dilakukan pada tiga lokasi yang berbeda. Namun dengan konsep ini mampu meningkatkan efisiensi utama dari sisi logistik dibandingkan proses produksi mesin yang ada selama ini.

"Ini merupakan pabrik pertama Toyota di luar Jepang yang menggunakan konsep through line," katanya.

Selain itu, Karawang Engine Plant menerapkan prinsip clean, bright, comfort (CBC) yang meminimalisir penggunaan lampu listrik dengan desain gedung yang mampu menyerap lebih banyak sinar matahari.

Sementara itu, bangunan pabrik ini juga dirancang agar aliran udara secara natural masuk lebih banyak sehingga mengurangi penggunaan pendingin ruangan di dalam pabrik.

"Seluruh konsep ini selain ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, juga akan meningkatkan ergonomi dan kenyamanan karyawan dalam bekerja," tandas Warih. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini