Sukses

9 Juta Ekonomi Masyarakat RI Naik Kelas

Berdasarkan survei Boston Consulting Group, sekitar 8-9 juta masyarakat Indonesia mengalami kenaikan kelas ekonomi per tahun.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mencatatkan pertumbuhan masyarakat kelas ekonomi menengah dan atas naik signifikan setiap tahunnya. Berdasarkan survei Boston Consulting Group, secara rata-rata sekitar 8-9 juta orang Indonesia mengalami pertumbuhan kelas ekonomi per tahun.

"Peningkatan itu yang memasuki kelas menengah (emerging affluent) dan kelas atas (affluent), seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi negara," ungkap survei tersebut yang dikutip Liputan6.com, Rabu (26/2/2014).

Hal tersebut juga tercermin di salah satu kategori survei yang 78% responden mengatakan  mereka tertarik untuk menggunakan jasa pengelolaan kekayaan (wealth management), walaupun hanya 11% dari total responden yang sudah menggunakan jasa wealth management.

Sementara itu, dalam survei terkait yang dilakukan oleh Citibank, mencatat sebagian besar orang Indonesia merasa tabungan mereka dapat menutupi kebutuhan hidup selama tiga bulan (14 minggu) jika mereka kehilangan pekerjaan.

Hal itu dibuktikan dari responden yang digunakan sebanyak 52% merasa tabungan tercukupi dan 15% merasa tabungan hanya bisa bertahan tidak lebih dari satu bulan (4 minggu).

Melihat dari penggunaan layanan perbankan, hasil survei juga menunjukkan di antara beberapa fitur yang ditawarkan perbankan, masyarakat Indonesia paling tertarik dengan fitur kemudahan pengiriman uang secara global, kesempatan investasi secara global dan kemudahan dalam mengakses layanan valuta asing.

"Sebanyak 21% responden menjalankan aktifitas keuangan dengan satu bank, sementara 46% mengaku melakukannya dengan dua bank, dan sisanya 33% melakukan kegiatan dengan tiga bank atau lebih," tulis survei tersebut.

Survei yang dilakukan oleh Citibank terkait pemahaman keuangan masyarakat Indonesia ini dilakukan setiap tahunnya. Hal itu  berdasarkan masyarakat Indonesia dengan gender, umur, domisili dan tingkat pendapatan yang berbeda.
Beberapa kategori yang termasuk dalam penghitungan FinQ mencakup penganggaran, program tabungan, perencanaan pensiun, investasi, dan kepemilikan rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini