Sukses

Ini Perbedaan Teknologi Jembatan Selat Sunda dan Penang Malaysia

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menjelaskan perbedaan teknologi konstruksi yang digunakan saat membangun Jembatan Selat Sunda.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menjelaskan perbedaan teknologi konstruksi yang digunakan saat membangun Jembatan Selat Sunda dan Jembatan Penang di Malaysia.

Dia mengungkapkan, perbedaan pertama, Jembatan Penang menggunakan pilar-pilar pendek sepanjang 2 kilo meter (km) seperti yang diterapkan pada jembatan Surabaya-Madura yang sudah beroperasi sejak 2005. Nantinya jembatan Selat Sunda akan memiliki panjang 29-30 kilometer (km).

"Kita juga sudah punya Suramadu. Kalau panjang jembatan sebenarnya dari pilar ke pilar Penang itu, kita yang paling panjang. Yang hampir panjang 2 km ada di Osaka kalau ini terbangun bentang paling panjang di sini.Total panjangnya kita 29-30 km," kata Hermanto, usai menghadiri rapat kordinasi, di Kantor Kementerian Kordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Hermanto menambahkan, karena bentangan pilar jembatan Selat Sunda lebih panjang maka jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera tersebut menggunakan tehnologi peredam kejut (suspensi) kabel tumpang.

"Kita pakai suspensi. Bangunannya pakai kabel tetapi bukan cable stay, kalau di Surabaya itu pakai cable stay, dia kabel gantung di kabelnya itu pendek bentangannya. Kalau bentang lebih panjang itu pakai suspensi kabel numpang di kabelnya tadi dan itu bisa 2,2 km lebih," jelasnya.

Sedangkan jembatan Penang menggunakan suspensi kabel gantung (cabel stay), seperti yang diterapkan pada jembatan Surabaya Madura. "Suramadu itu pakai cable stay. Bentangannya lebih pendek dan teknologi sama seperti di Penang," tutur dia.

Dia mengaku, rancang bangun pembangunan Jembatan Selat Sunda ditargetkan selesai tahun ini agar pembangunan fisik jembatan tersebut bisa dimulai.

"FS dimulai ditargetkan itu fisik desain tahun ini. Ya kita lakukan optimalisasi desain lalu bangun. Coba manfaatkan teknologi yang kita punya nanti. Kalau kita mulai FS setelah FS langsung tender dan bangun," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini