Sukses

Atasi Krisis Listrik di Sumatera, BUMN Bakal Garap 'Jalan Tol Listrik'

Pemerintah berencana membangun infrastruktur lebih cepat dan canggih untuk mengatasi penyebaran listrik kurang merata di Sumatra.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membangun infrastruktur lebih cepat dan canggih untuk mengatasi penyebaran listrik yang kurang merata di Sumatera. Salah satu cara dilakukan dengan membangun sistem transmisi 500 KV.

"Saya ingin bikin terobosan baru, membangun sistem transmisi 500 KV di sepanjang Sumatra. Ini sama dengan sistem transmisi di Jawa, Paiton-Suralaya," ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan, di kantor pusat Pertani, Jumat (7/3/2014).

Menurut Dahlan, sistem ini lebih modern. Hal itu mengingat selama ini pembangunan infrastruktur pendistribusian listrik di Sumatra masih menggunakan sistem transmisi 275 KV.

"Sistem ini sudah kami putuskan. Karena itu saya sudah tidak sabar pembangunan listrik di Sumatera ini. Kami tidak ingin kemajuan listrik di Sumatera lambat. Ini adalah jalan tol nya listrik. Yang lama itu kan jalan raya biasa," ujar Mantan Dirut PLN ini.

Dahlan menambahkan, sistem tersebut diharapkan mampu menyalurkan tenaga listrik mencapai 2.000 mega watt (MW).  
Proyek ini diperkirakan membutuhkan dana Rp 60 triliun. Pembangunan proyek sistem transmisi ini diharapkan mulai pada 2014, dengan waktu pengerjaaan sekitar 2,5 tahun.

Untuk merealisasikan hal tersebut, Dahlan telah mengumpulkan direksi PLN dan direksi BUMN Karya pada pagi ini untuk bersinergi dalam membangun transmisi tersebut.

"Nanti yang baru saya minta tidak usah cari pinjaman luar negeri. Karena itu BUMN Karya akan kami tunjuk untuk membangun sistem yang baru itu. Nanti pinjaman dari bank BUMN," ujar Dahlan.

Proyek tersebut akan dikerjakan PLN bekerja sama dengan PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, dan PT PP (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya. Masing-masing perusahaan mendapatkan jatah mengerjakan dua paket transmisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini