Sukses

Orang Kaya Dunia Makin Keranjingan Koleksi Mobil Mewah

Saat sebagian warga dunia mencari kredit untuk membeli mobil. Para miliarder dunia justru rela mengantre untuk memboyong mobil mewah.

Liputan6.com, New York Saat sebagian warga dunia harus menanti cairnya kucuran kredit untuk membeli mobil. Para miliarder dunia justru rela mengantre untuk memboyong mobil super mewah seperti Ferarri dan Lamborghini secara tunai.

Tingginya permintaan terhadap mobil mewah sejalan dengan hasil  survei terbaru yang menunjukkan bahwa orang-orang kaya telah
menjadi lebih kaya pada tahun lalu

Orang-orang terkaya di dunia juga tidak hanya tinggal di Amerika Serikat, Eropa atau negara-negara penghasil minyak. Mereka juga dapat menjadi pengusaha di Shanghai atau Rusia.

"Dua puluh tahun lalu tidak satupun dari kita akan berpikir menjual mobil di China," kata Chief Executive Mclaren Automotive, Mike Flewitt seperti dikutip dari New York Times, Sabtu (8/3/2014).

Mclaren Automotive baru saja mencetak untung pertamanya di 2013, usai merilis mobil andalannya dengan mesin turbo V8 tiga tahun silam.  Mobil yang dijual seharga US$ 275 ribu atau setara Rp 3,1 miliar (kurs: Rp 11.435 per dolar AS).

Tak hanya Mclaren, produsen mobil lainnya yaitu Fiat Chrysler, perusahaan induk dari Ferrari dan Volkswagen, induk  usaha Lamborghini juga mereguk untung dari penjualan mobil mewah.

Fiat memperoleh membukukan kenaikan keuntungan 14% dari penjualan  kendaraan mewahnya yang meliputi Maserati.

Bos Ferrari Luca di Montezemolo mengakui semakin kuatnya permintaan Ferrari. Dia bahkan telah menetapkan batas produksi untuk mobil
sport menjadi hampir dari 7.000 per tahun.

Ferrari melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 5,4% menjadi US$ 342 juta sepanjang 2013. Yang cukup mencengangkan, Ferarri tercatat berkontribusi 27% terhadap laba induk usahanya, Fiat Automobiles Chrysler. Padahal jumlah mobil Ferarri yang dijual sangat kecil jika dibandingkan total penjualan mobil dari grup Chrysler sebanyak 4,4 juta unit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.