Sukses

Pengusaha: Jakarta Kekurangan Mal

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia menilai, Jakarta tengah kekurangan ruang di mal untuk berjualan.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah keinginan pemerintah daerah (Pemda) DKI Jakarta untuk menyetop pembangunan mal di ibukota, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) malah menilai, Jakarta tengah kekurangan ruang di mal untuk berjualan.

"Jakarta malah saat ini kekurangan space di dalam mal. Tenant-tenant mau mencari tempat jualan saat ini malah sulit," ujar Ketua Umum APPBI, Handaka Santosa saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (9/3/2014).

Dia mengatakan, sejumlah mal besar di Jakarta pun saat ini hampir tidak menyisakan tempat untuk tenant baru.

 

"Di Taman Anggrek, Senayan City, Plaza Indonesia atau Plaza Senayan, sendiri 95% bahkan sampai 100% penuh. Jadi rata-rata sudah terisi di atas 90%. Atau kadang space yang kosong ini juga digunakan tenant yang sedang melakukan renovasi, jadi dipakai untuk pindah-pindahan tenant," lanjutnya.

Handaka mengkhawatirkan, kekurangan ruang ini berpotensi memicu kenaikan harga sewa mal, karena semakin banyak penimat, maka harga pun akan semakin melonjak.

 

"Itu menyebabkan persaingan persediaan dan persediaansehingga harga sewa naik. Ini hukum ekonomi, terkait persediaan dan permintaan," jelas Handaka.

Kenaikan harga sewa ini, lanjutnya, akan berbeda-beda, tergantung dari tipe mal itu sendiri. Sedangkan harga sewa sebuah toko di dalam mal tidak naik setiap tahun, karena biasanya masa kontrak penyewaan sebuah ruang dihitung lima tahun. Namun akibat dari lamanya masa sewa, dikhawatirkan kenaikannya bisa melonjak tajam.

"Misalnya toko yang satu habis kontraknya Desember, toko sebelahnya Februari. Jadi tidak sama karena mereka kan bukanya berbeda-beda," kata Handaka.

Untuk itu, Handaka berharap agar Pemda dapat memberikan kemudahan perizinan untuk membangun pusat perbelanjaan dengan tetap memperhatikan konsep tata ruang kota yang telah disusun sehingga tidak menimbulkan permasalahan ke depannya.

"Solusinya harus segera dibangun mal baru, tapi jangan di tempat yang sudah penuh, beberapa tempat kan ada yang masih butuh dibangun mal seperti wilayah (Jakarta) timur. Tapi sekarang juga mulai dibuka di beberapa perbatasan DKI seperti Bekasi dan Serpong," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.