Sukses

Rakyat Kecewa DPR Beri Restu Harga BBM Naik

FITRA menyebut rakyat Indonesia kecewa terhadap keputusan DPR yang menyetujui usulan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak di 2013.

Liputan6.com, Jakarta Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyebut rakyat Indonesia kecewa terhadap keputusan DPR yang menyetujui usulan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun lalu.

"Kekecewaan terbesar rakyat adalah ketika DPR menyetujui usulan kenaikan BBM dari pemerintah. Penyesuaian harga BBM 2013 menjadi ajang tawar menawar antar partai politik (parpol) di DPR," ungkap Sekjen FITRA Yenny Sucipto di Jakarta, Senin (10/3/2014).

Dia menjelaskan, DPR memberi restu keinginan pemerintah menyesuaikan harga BBM menjadi Rp 6.500 untuk premium dan solar Rp 5.500 per liter pada pertengahan Juni lalu.

Padahal, katanya, alasan pemerintah mengenai beban subsidi BBM harus dikurangi supaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak jebol.

"Tambahan beban subsidi BBM hanya berkontribusi 20% terhadap defisit sementara penerimaan perpajakan turun dan menyumbang 66% terhadap defisit," ujar Yenny.

DPR, menurut dia, setuju dengan cara pemerintah yang mengorbankan masyarakat dengan dalih kesehatan fiskal.

"Ternyata tidak benar, defisit malah bengkak. Saat harga BBM naik, pertumbuhan ekonomi hanya berada di kisaran 5% dan inflasi sekitar 8,5%-9%," terangnya.

Hal ini, Yenny bilang, terjadi penurunan kesejahteraan rakyat. "DPR memaksa rakyat menanggung sendiri tanpa melakukan pemotongan belanja kementerian/lembaga yang maksimal hanya Rp 7,1 triliun dan belanja pegawai Rp 1,4 triliun saja," tukas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.