Sukses

Alasan Jasa Marga Bangun Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya di Pantura

PT Jasa Marga Tbk terus mengejar mimpi besarnya untuk membangun jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga Tbk terus mengejar mimpi besarnya untuk membangun jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya atas inisiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Saat ini, perseroan tengah melakukan pra studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek tersebut. 
 
Ini diungkapkan Direktur Keuangan Jasa Marga, Reynaldi Hermansjah usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan paparan publik kinerja keuangan 2013. 
 
"Sekarang ini masih pra studi kelayakan karena kami memang memprioritaskan jalur Jawa Tengah (Jateng)-Jawa Timur (Jatim). Jadi menentukan proyek ini layak atau tidak," ungkap dia di Jakarta, Selasa (11/3/2014). 
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi menargetkan pra studi kelayakan akan rampung pada April 2014. 
 
"Setelah pra FS, konsepnya kami akan kirim ke Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Lalu mereka yang menetapkan jaringannya iya atau tidak serta melakukan proses bidding (tender)," jelasnya. 
 
Proses tender, kata dia, wajib diikuti siapapun investor dalam proyek yang akan membentang sepanjang 800 kilometer (km) meskipun Jasa Marga merupakan pemrakarsa. Hal ini dicontohkan saat operator jalan tol ini beradu bersama investor lain dalam proyek jalan tol atas laut Mandara, Bali. 
 
Abdul Hadi mengakui, perseroan mempunyai alasan lebih memilih membangun jalan tol Jakarta-Surabaya melalui jalur utara. Jalur utara ini meliputi arah Jateng menuju Surabaya. 
 
"Kami pilih Jateng-Surabaya karena tol eksisting ada di jalur selatan sehingga jalan tol baru ini tidak menjadi kompetitor. Dari Jakarta juga sudah ada jalan tol, jadi kok rasanya tidak bijaksana kalau buat di situ karena akan membunuh investor yang ada," terang dia. 
 
Terkait investasi pembangunan jalan bebas hambatan Jakarta-Surabaya di atas laut ini, baik Reynaldi maupun Abdul Hadi masih bungkam. Pasalnya perusahaan pelat merah ini sedang menghitung kebutuhan pendanaan. 
 
"Saya belum bisa bicara karena sedang dihitung. Alignment-nya kan banyak, lewat sini dan sana. Kalau lewat sini tanahnya mahal bisa jadi investasi segini. Jadi belum bisa ditentukan," tandas dia. 
 
Sebelumnya, menurut Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman, rencana pembangunan jalan tol yang sedang diinisiasi tidak boleh bersaing dengan jalan tol eksisting di Pantura (Trans Jawa).
 
"Jadi kami bangun yang ke arah Utara Semarang-Surabaya (via Demak, Pati sampai ke Gresik Jawa Timur. Yang pasti tidak ada persaingan dengan jalan tol yang sudah ada," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini