Sukses

Pertanian di Sinabung dan Kelud Dapat Kucuran Dana Ratusan Miliar

Kementan menyiapkan Rp 128 miliar untuk memperbaiki sektor pertanian dan peternakan yang terkena dampak Erupsi Gunung Sinabung dan Kelud.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran Rp 128 miliar untuk memperbaiki sektor pertanian dan peternakan yang terkena dampak Erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan sebagai besar dari dana tersebut diperuntukan untuk penyediaan bibit tanaman pertanian.

"Kalau Sinabung kita sudah siapkan dan sedang proses, mungkin untuk Kelud juga, anggaran tambahan sebesar Rp 128 miliar. Ini umumnya untuk benih. Ini beda dengan (rehabilitasi pertahian) banjir, banjir itu kan fuso, kita juga proses Rp 200 miliar," ujar dia di Jakarta, (12/3/2014).

Menurut dia, penyediaan benih untuk wilayah pertanian yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung sebenarnya sudah berlangsung.

Namun yang menjadi halangan belum dimulainya kembali pemanfaatan lahan pertanian tersebut karena masih menunggu kesiapan dari lahan itu sendiri.

"Sinabung sudah pada tingkat menyiapkan bening, persoalannya kapan bisa ditanam kembali, itu juga harus hati-hati. Jangan serta merta setelah bibitnya ada, petaninya sudah kembali dan sudah dianggap aman lalu menanam, kan tidak begitu juga. Harus dicek kembali kesiapan lahannya," jelas dia.

Sedangkan untuk lahan pertanian disekitar Gunugn Kelud, Rusman menyatakan pihaknya tengah menunggu laporan dari tim yang diterjunkan untuk melakukan pengkajian.

"Kalau Kelud masih dalam tahap tim advance untuk memberikan rekomendasi kepada kita kapan waktu yang terbaik untuk menanam," katanya.

Khusus untuk wilayah Kelud, selain lahan pertanian, usaha peternakan diwilayah tersebut juga mengalami gangguan. Untuk itu, Rusman juga menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan berupa pakan ternak.

"Peternakan umumnya kerugian bukan pada sapi tetapi pada penurunan produksi. Karena di Gunung Kelud merupakan sentra produksi dari susu sapi perah. Sekarang ini pertolongan yang kita berikan adalah pemberian pakan yang cukup supaya produksi susunya tetap bisa dipertahankan," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.