Sukses

6 Alasan Nasabah Tutup Rekening Bank

Hampir separuh dari 1.504 responden memutuskan menutup rekening simpanannya di perbankan sepanjang tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Konsultan Keuangan, Ernst & Young (EY) melaporkan hampir separuh dari 1.504 responden memutuskan menutup rekening simpanannya di bank sepanjang tahun lalu.  Alasan terbanyak penutupan ini adalah nasabah sudah nyaman menggunakan satu rekening perbankan.

Partner Assurance Services EY, Danil Setiadi Handaya, melaporkan 47% responden Indonesia memilih menutup akun banknya di tahun lalu. "Mereka beralasan karena sudah punya satu akun," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Hasil survei EY juga menemukan 44% responden menutup rekeningnya karena masalah biaya yang terlampau tinggi. Disusul penutupan rekening berdasarkan pengalaman sebagai nasabah terhadap perbankan sebanyak 34%.

"Alasan lainnya karena lokasi kantor cabang sebesar 30%, akses ke cabang dan pelayanan bank sebesar 14%, informasi yang kurang sebesar 13% dan lainnya," terang dia.

Global Assurance Leader Banking and Capital Market Ernst & Young, Keith Pogson menambahkan, setengah dari responden survei di Singapura dan Vietnam melakukan aktivitas pembukaan dan penutupan rekening berdasarkan pengalaman.

Di Singapura sebanyak 50% respon mengaku telah menutup rekening simpanannya. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan masyarakat yang membuka rekening sebesar 37%. Kondisi yang sama terjadi di Vietnam dengan persentase tutup akun 49% dan buka akun 47%. Jumlah responden yang disurvei dari dua negara ini masing-masing 405 dan 776 responden.

"Sedangkan di Hong Kong dan Malaysia sekitar 45% dan 30% dari jumlah nasabah bank mereka menutup rekening mereka karena faktor lokasi cabang atau kantor bank," tuturnya.

Pogson menyarankan supaya perbankan berperan lebih aktif lewat kantor cabang yang dimilikinya. Strategi ini ditempuh di tengah meningkatnya aktivitas transaksi dan minat terhadap sistem perbankan digital.

"Ini tetap berlanjut selama masih ada transaksi perbankan yang tidak dapat dilakukan secara online ataupun lewat ponsel. Perubahan yang dilakukan untuk memindahkan layanan tersedia di kantor cabang ke platform digital perlu menjadi perhatian agar mendongkrak pendapatan bank itu," jelas dia.

Saat ini, tambah Pogson, perkembangan layanan maupun transaksi perbankan cukup menggunakan digital, seperti telepon seluler, ATM, dan perangkat elektronika lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.