Sukses

Pembangunan Jalur Pipa Gas Jateng Percepat Program Konversi

Pemerintah mengharapkan percepatan pembangunan infrastruktur gas terintegrasi di Jawa Tengah seiring belum dapat aliran gas maksimal.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meletakkan batu pertama pembangunan proyek Infrastruktur Gas Bumi Terintegrasi Jawa Tengah pada Jumat, (14/3/2014).

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengatakan, pembangunan proyek infrastruktur gas bumi terintegrasi di Jawa Tengah ini merupakan momentum penting untuk mempercepat  program konversi energi dari BBM ke Gas bumi.

"Pemerintah berharap pembangunan pipa dari Lapangan Gas Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok dapat selesai tepat waktu, sehingga  dapat menghemat biaya energi PLN," kata Jero di Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Dia menambahkan, pembangunan pipa transmisi Kalija I akan dilaksanakan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (PT KJG),  80% sahamnya dimiliki oleh BUMN gas yaitu PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal II 2015. "Sementara proyek pipa transmisi Kalija tahap II akan dibangun selanjutnya," tutur Jero.

Ia mengungkapkan, pembangunan proyek Kalija I ini menjadi bukti Pemerintah dalam mendorong percepatan infrastruktur gas bumi setelah sekian lama proyek ini terhenti.

Percepatan infrastruktur gas bumi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang terus meningkatkan alokasi gas bumi untuk domestik.

Pada 2014, rencana alokasi gas domestik mencapai sebesar 4.560 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atau 57,3 % dari total produksi, sementara pada 2013 alokasi gas bumi domestik sebanyak 3.774 BBTUD atau 52,6%.

“Pemerintah akan terus meningkatkan alokasi gas domestik sejalan dengan pembangunan infrastruktur dan meningkatnya penggunaan gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia," kata Jero.

Dia menambahkan, pihaknya akan mendorong BUMN Gas untuk terlibat secara aktif membangun infrastruktur gas bumi dengan membangun Pipa Kepodang-Tambak Lorok.

Menurut Jero, pembangunan infrastruktur gas terintegrasi di Jawa Tengah perlu dipercepat mengingat wilayah ini belum mendapat aliran gas secara maksimal.

Dengan adanya infrastruktur dan pasokan gas bumi sektor industri dan ekonomi Jawa Tengah akan tumbuh lebih cepat dengan tingkat daya saing yang semakin kuat.

“Pembangunan jaringan pipa transmisi Kalija I harus segera dilanjutkan dengan pembangunan jaringan pipa distribusi di berbagai wilayah Jawa Tengah. Ketersediaan energi murah seperti gas bumi akan mendorong masuknya investasi dan investor ke berbagai sektor industri," pungkasnya.

Proyek tersebut gas bumi tersebut meliputi Pipa Transmisi Kalimantan-Jawa (Kalija) yang akan diselesaikan dalam dua tahap dan Proyek Distribusi Gas Bumi Jawa Tengah yang terbagi dalam tiga koridor.

Untuk tahap pertama,  Pipa Transmisi Kalija itu adalah Pipa Kalija I sepanjang 207 Kilometer (KM) yang menghubungkan sumber gas Lapangan Gas Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok (PLN).  Lalu ada tahap kedua Pipa Kalija II sepanjang 1.200 Km yang menghubungkan sumber gas di Kalimantan Timur ke Jawa.

Adapun tiga koridor jaringan distribusi gas bumi Jawa Tengah adalah  Koridor I yang meliputi Kendal - Semarang - Demak 48 km), Koridor II Wilayah Ungaran 34 km dan Koridor III di wilayah Pekalongan-Solo Raya-Pati 235 km.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini