Sukses

Hati-hati! Rupiah Masih Bisa Terjun ke 12.500/US$

Paling tidak dalam 1-2 bulan ke depan, tren penguatan rupiah masih akan terus berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta Sentimen positif dari pencalonan Joko Widodo sebagai Calon Presiden (Capres) 2014 telah menjadi katalis positif bagi pasar keuangan Indonesia. Laju rupiah yang sebelumnya bergerak flat, perlahan-lahan mulai menunjukan riak menguat.

Namun di tengah tren penguatan yang terjadi pelaku pasar justru diimbau lebih waspada. Tak tertutup kemungkinan, rupiah akan kembali turun ke level di atas 12 ribu per dolar AS.

Chief Economist PT Bank Danamon, Anton Gunawan, mengakui tren positif pergerakan rupiah tersebut memang akan membuat posisi rupiah sulit untuk kembali ke level di atas Rp 12.500 per dolar AS. Paling tidak, rupiah akan bertahan di level terkuatnya dalam satu hingga dua bulan ke depan.

"Penguatan rupiah sebelum pengumuman Jokowi dikarenakan sebagian current account deficit dianggap lebih baik, inflasi back to normal, jadi untuk balik ke 12.500 dalam sebula dua bulan itu susah," katanya di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Namun, lanjutnya, tak menutup kemungkinan peluang rupiah kembali melemah ke level 12.500 per dolar AS. Setidaknya terdapat dua faktor yang bisa membuat rupiah kembali melemah dalam beberapa waktu kedepan.

Pertama, pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai neraca transaksi perdagangan Indonesia pada Februari yang akan dirilis pada awal April 2014.

"Kalau saya lihat mineral yang hilang akibat kebijakan larangan mineral mentah, mungkin tidak akan sebagus Januari. Karena kalau itu diapresiasikan negatif, itu akan sedikit banyak mempengaruhi rupiah," katanya.

Faktor kedua berasal dari musim pembagian dividen oleh beberapa perusahaan terbuka dari hasil kinerjanya pada 2013. Secara historis, aksi bagi-bagi bonus ini akan memberikan sedikit pengaruh pada pergerakan rupiah.

Meski berpeluang melemah, Anton cukup optimistis jika rupiah hingga akhir tahun akan bertengger di level 11.060 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.