Sukses

Krisis Listrik di Sumatera, Hatta Rajasa Tagih Janji Bos PLN

Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sampai saat ini masih menimbulkan tanda tanya.

Liputan6.com, Jakarta Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sampai saat ini masih menimbulkan tanda tanya kapan krisis tersebut akan berakhir.

Direktur PT PLN Persero, Nur Pamudji sebelumnya pernah berjanji kepada pemerintah bakal menuntaskan permasalahan ini secepatnya. 

"Dia (Nur Pamudji) janji sama saya cepat. Dua minggu waktu itu. Coba tanya sama PLN, bilang Menko tanyakan janjinya," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (19/3/2014).  
 
Hatta mengaku telah melakukan diskusi secara mendalam dengan Bos PLN tersebut dalam hal penanganan krisis listrik di Sumatera. 
 
Menurutnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tengah mengupayakan berbagai cara supaya masyarakat setempat bisa kembali menggunakan listrik untuk beraktivitas sehari-hari. 
 
"Untuk Sumut sudah bisa karena ada power plant yang merupakan bagian dari 10 ribu megawatt (MW) sudah siap," jelas dia. 
 
Sayangnya, kata Hatta, PLN belum bisa melakukan pemasangan sistem transmisi karena terbentur masalah pembebasan lahan. 
 
"Belum bisa dievakuasi karena transmisinya mandek lantaran ada tanah yang tidak bisa dibebaskan, jadi mereka takut. Ada juga pembangkit yang sedang dalam perbaikan," ucap dia. 
 
Sebelumnya, PLN mengakui krisis listrik yang melanda Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang meliputi wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sudah terjadi sejak sembilan tahun silam atau pada 2005. 
 
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto menuturkan wilayah itu saat ini hanya memiliki pembangkit yang bisa menghasilkan listrik berkapasitas 1.400 megawatt (MW). Sementara kebutuhannya sudah mencapai 1.650 MW.
 
"Padahal seharunya dengan kepasitas sebesar itu wilayah tersebut miliki cadangan 30% atau menjadi 1.900 MW. Idealnya pasokan listrik di sana seperti Jawa," kata Bambang.
 
Kondisi ini diperparah karena PLN tidak sanggup untuk mengejar pertumbuhan konsumsi listrik di wilayah tersebut, terutama Sumut. Menurut catatan perusahaan listrik pelat merah itu, konsumsi listrik di Medan naik 10%-11% per tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini