Sukses

Sempat Ambruk, Pasar Bitcoin Terbesar Dunia Hidup Kembali

Para pemilik uang virtual ini mengaku jumlah bitcoin yang dimilikinya tak berubah sama sekali.

Liputan6.com, Tokyo Sempat berhenti beroperasi dan tidak bisa diakses, situs jual beli bitcoin terbesar di dunia, MtGox, kini bisa diakses kembali. Para pengguna MtGox diperkenankan untuk kembali masuk menggunakan akunnya.

Seperti dikutip dari PC World, Rabu (19/3/2014), para pengguna mata uang virual ini mengaku jumlah bitcoin yang dimiliknya tidak berubah sama sekali. Meski demikian, para pengguna mengaku khawatir, situs jual beli tersebut masih dapat kembali diretas dan fasilitas login terbaru hanyalah tipuan belaka.

"Kami yakin itu merupakan catatan otentik dari perusahaan dan kami sudah mengkonfirmasinya," ungkap salah seorang pegawai call center MtGox.

MtGox yang sebelumnya telah mengajukan perlindungan kebangkrutan mengaku mengalami rugi dan kehilangan 850 ribu bitcoinnya. Situs jual beli bitcoin yang berbasis di Tokyo itu juga sudah tidak bisa diakses lagi sejak 25 Februari.

Namun kemarin, (Selasa, 18/3/2014) waktu setempat, MtGox dilaporkan dapat kembali diakses. Para pengguna diundang untuk melakukan log in dan mengecek jumlah bitcoin yang dimilikinya di situs tersebut. Beberapa pengguna mengatakan, tak ada yang berubah sejak situs tersebut tumbang diserang para peretas (hacker).

"Situs tersebut menunjukkan koin-koin kami, tapi tak menunjukkan tanda-tanda kami bisa mengklaimnya sebagai milik pribadi. Jadi hanya angka saja di monitor," ungkap Aaron G yang memiliki 464 bitcoin senilai US$ 286.700 di situs tersebut.

Dalam situs resminya, MtGox mengumumkan seluruh pengguna dapat mengakses akunnya kembali. Layanan tersebut sengaja disediakan demi menjaga kenyamanan para pengguna situs jual beli bitcoin tersebut.

Namun pengecekan tersebut tidak termasuk pengajuan klaim bitcoin di bawah prosedur rehabilitasi yang berlaku. Selain itu, jumlah saldo bitcoin yang tertera juga tidak bisa dianggap sebagai pengakuan langsung dari MtGox.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini