Sukses

Anindya Bakrie: Kerja di Wall Street Dipaksa Pulang Saat Krismon

"Sedang enak bekerja di sana (Wall Street), akhirnya ada krisis keuangan tahun 1997-1998," cerita Anindya Bakrie.

Liputan6.com, Jakarta Nama Anindya Bakrie kian melejit kala perusahaan yang dipimpinnya Bakrie Global Group membeli saham jejaring sosial, Path senilai US$ 25 juta atau kurang lebih setara Rp 304 miliar.

Namun siapa sangka kalau ternyata Pria kelahiran 10 November 1974 itu ternyata sangat badung sewaktu kecil dan tidak memikirkan masa depannya.

"Saking bandelnya, waktu dari SMP sampai SMA saya sering dikatain ibu saya, dengan kelakuan saya masa itu besok gede mau jadi apa," kata Anin saat menceritakan pengalaman pribadinya dalam Seminar Umum dengan tema 'Peningkatan SDM Yang Berkualitas Melalui Program Pendidikan Tinggi di AS Yang Bermutu dan Terjangkau', di Gedung Kementerian Kauangan, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).

Mengingat keluarganya adalah kalangan pengusaha yang sukses, demi menjaga nama baik keluarga, akhirnya Anindya memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di Amerika Serikat usai lulus SMA.

Putra sulung dari pengusaha nasional Aburizal Bakrie dan Tatty Bakrie ini kemudian melanjutkan sekolah di Stanford Graduate School of Businesse Stanford di California, Amerika Serikat.

Dalam pengalaman kerja di negeri adidaya itu, Anindya diterima di Wall Street. Dia mengaku nyaman dan mendapatkan banyak pengalaman saat bekerja di sana.


"Sedang enak bekerja di sana (Wall Street), akhirnya ada krisis keuangan tahun 1997-1998. Saya diminta pulang. Bersyukurnya kita di Indonesia diminta bekerja, bukan kita yang mencari kerja, itu demi mengembalikan Indonesia keluar dari krisis saat itu," ceritanya.

Pengalaman Anindya menghadapi seluk beluk sekolah dan berkarir di luar negeri membuatnya yakin bahwa hanya kebulatan tekad dan kemauan yang bisa mendorong seseorang sukses di luar negeri.

"Sekolah di Amerika bisa menjadi sarana. Kita lihat selama ini kalau ke Amerika masalahnya mahal dan susah. Jadi tantangan menurut saya kemauan. Relasi Indonesia dan AS lagi bagus-bagusnya jadi jangan sampai tidak digunakan kesempatan ini," kata Anin.

Untuk itu dalam seminar yang diikuti para pencari beasiswa sekolah ke AS tersebut dirinya berpesan untuk jangan pernah takut dan terus mencoba untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, terutama dalam hal pendidikan.

Dalam usianya yang relatif muda ia kini telah memimpin sejumlah perusahaan nasional di bidang telekomunikasi dan media seperti Bakrie Telecom dan Visi Media Asia yang membawahi ANTV, tvOne, dan VIVAnews.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Anindya Bakrie adalah putra dari Aburizal Bakrie yang merupakan pengusaha sekaligus pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

    Anindya Bakrie