Sukses

Kemenkeu Kantongi Rp 461 Miliar dari Lelang Sukuk Negara

Kementerian Keuangan telah melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan hasil yang dimenangkan Rp 461 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (DJPU Kemenkeu) telah melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan hasil yang dimenangkan sebesar Rp 461 miliar. Padahal target dan total penawaran yang masuk mencapai triliunan rupiah.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang, Robert Pakpahan mengatakan, sudah melelang SBSN atau sukuk negara pada hari ini. Terdiri dari seri SPN-S 12092014 dengan tenor 6 bulan, PBS003 masa tenor 13 tahun, PBS005 tenor 30 tahun dan PBS006 bertenor 6 tahun.

"Dari lelang itu, total penawaran yang masuk sebesar Rp 3,362 triliun. Sedangkan target indikatif Rp 1,5 triliun. Artinya bid to cover ratio-nya lebih dari dua kali lipat. Tapi yang kita menangkan hanya Rp 461 miliar," tutur dia kepada wartawan di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Realisasi hasil lelang tersebut, menurut Robert turun dibanding lelang SBSN Februari 2014. Dari hasil lelang, Robert merinci, minat investor sangat tinggi terhadap lelang SPN-S 12092014 dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 1,83 triliun. Yield terendah dan tertinggi yang masuk masing-masing 6,00000% dan 7,12500%.

"Investor maunya tenor yang pendek-pendek, bukan yang 20 tahun," ucapnya.

Lebih jauh dia mengatakan, PBS003 bertenor 13 tahun sangat sedikit sekali penawaran yang masuk sebesar Rp 17 miliar. Yield terendah 8,65625% dan tertinggi 9,12500%. Sedangkan yang dimenangkan nominalnya Rp 16 miliar. Yield rata-rata tertimbang 8,75977% dan tingkat imbalan 6,00000%.

Dari total penawaran yang masuk untuk lelang seri PBS005 sebesar Rp 533 miliar dengan yield terendah 8,93750% dan tertinggi 10,00000%, nominal yang dimenangkan sebesar Rp 445 miliar. Tingkat imbalan 6,75000% dan yield rata-rata tertimbang 9,04616%

"Sementara PBS006 bertenor 6 tahun tak ada yang dimenangkan, padahal total penawarannya Rp 986 miliar dengan yield 8,25000% dan tertinggi 8,75000%," terang Robert.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini