Sukses

Harga Cabai Rawit Mahal, Efek Letusan Sinabung dan Kelud

Harga cabai rawit merah beberapa wilayah khususnya Bogor, Jawa Barat kembali mengalami lonjakan harga.

Liputan6.com, Jakarta Harga cabai rawit merah beberapa wilayah khususnya Bogor, Jawa Barat kembali mengalami lonjakan harga. Tidak tanggung-tanggung, harga produk holtikultura ini naik hingga Rp 90 ribu per kg.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan, penyebab lonjakan harga ini masih disebabkan efek erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung Kelud di Jawa Timur beberapa waktu lalu, sehingga pasokannya belum stabil.

"Penyebabnya, hasil panen di lokasi-lokasi yang terkena erupsi gunung adalah daerah penghasil cabai rawit seperti Sinabung dan paling banyak di Jawa Timur seperti Malang dan Kediri. Jadi otomatis pasokan tidak banyak. Ada dari Jawa Barat tetapi tidak mencukupi," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Rabu (26/3/2014).

Dia menjelaskan, sejak terjadinya erupsi tersebut, harga produk holtikultura khususnya cabai mengalami kenaikan.

Meski harganya sempat turun, namun karena pasokan yang belum stabil sehingga masih rawan mengalami kenaikan.

"Waktu itu kan sempat sampai Rp 80 ribu per kg juga, kemudian sempat turun tetapi bergerak naik lagi karena kondisinya memang belum stabil, kan habis rusak. Jadi masih belum ada kepastian harga, bisa stabil lagi kalau tanamannya pulih kembali," lanjut dia.

Menurut Ngadiran, seharusnya jika lahan pertanian sudah bisa produktif kembali, harga bisa dengan cepat turun.

Namun saat ini yang dikeluhkan oleh petani yaitu masih minimnya bantuan pemerintah untuk pengadaan bibit baru.

"Tetapi biasanya cepat kalau memang petani sudah mulai menanam lagi, 3-4 bulan seharusnya sudah panen. Pertaniannya bisa normal, dengan cacatan pemerintah memberikan dukungan untuk penanaman kembali, terutama dari bibitnya. Kalau pupuknya, abu letusan gunung itu bisa jadi pupuk alami yang bagus buat tanaman. Sampai saat ini setahu saya belum ada bantuan dari pemerintah," tutur dia.

Meski demikian, pedagang berharap harga cabai jenis ini bisa kembali normal sebelum memasuki bulan Ramadhan. Karena harga yang wajar, menurut Ngadiran berada di bawah Rp 20 ribu per kg.

"Kita harapkan jelang puasa sudah turun lagi. Ini juga mudah-mudahan tidak sampai naik banyak, kenaikan harga yang sekarang sudah tertinggi, yang wajar sebenarnya Rp 34 ribu-Rp 40 ribu per kg, malah kalau dalam situasi tidak ada bencana, harganya dibawah Rp 15 ribu-Rp 20 ribu per kg," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.