Sukses

Emiten Rilis Kinerja 2013, IHSG Naik 14 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 14,57 poin ke level 4.737,63 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham meski bursa saham Asia dan global cenderung melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (28/3/2014), IHSG naik 14,57 poin menjadi ke level 4.737,63, atau naik 0,31%.

IHSG terus melaju di zona hijau pada pukul 09.00 WIB. IHSG menguat 22,84 poin ke level 4.745,90, atau naik 0,48%.
Sebanyak 70 saham menguat sehingga menopang tren positif IHSG. Sementara itu, 32 saham melemah dan 61 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 3.239 kali dengan volume perdagangan saham 61,09 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 104,83 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham agriculture turun 0,33%. Sektor saham aneka industri naik 1,17%, sektor saham infrastruktur menguat 0,91%, dan sektor saham keuangan naik 0,94%.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 31 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 30 miliar pada pagi ini.

Saham-saham lapis kedua cenderung menguat pagi ini antara lain saham WINS naik 6,25% ke level Rp 850 per saham, saham ACST naik 1,43%, saham CTRS menguat 4,49% ke level Rp 2.445 per saham.

Lalu saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham BMAS turun 3,13% ke level Rp 310 per saham, saham PNIN melemah 3,73% ke level Rp 645 per saham, dan saham TOTL turun 2,78% ke level Rp 875 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas,  Adrianus Bias menuturkan, IHSG dibuka sideways dengan kecenderungan menguat seiring potensi adanya sentimen dari aksi window dressing pada hari terakhir perdagangan kuartal I 2014.

"Resistance indeks saham berada di level 4.760," ujar Adrianus dalam ulasannya.

Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat ke level Rp 11.410 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) cenderung flat setelah turun ke level 8,11% kemarin.

Bursa saham Asia bergerak variatif dengan bursa Jepang kembali terkoreksi setelah rilis data inflasi pada Februari hanya naik tipis menjadi 1,5% sebelum mulai diterapkannya kenaikan pajak penjualan pada pekan depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.