Sukses

RI Dapat Tambahan Produksi Minyak

SKK Migas menyatakan, ada tambahan produksi minyak sebesar 9 ribu barel per hari. Dari mana tambahan produksi minyak itu berasal?

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan ada tambahan produksi minyak sebesar 9 ribu barel per hari (bph) pada 2014. Dari mana tambahan produksi minyak tersebut berasal?

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, SKK Migas, Handoyo Budi Santoso mengungkapkan, tambahan minyak tersebut berasal dari pengembangan lanjutan Pertamina EP sebesar 1.000 bph dan Pertamina Offshore North West Java (ONWJ) sebesar 600 bph.

"Dari Pertamina EP ada 1.000 bph. ONWJ 600 bph ada pengembangan lanjutan biasanya dari lapangan yang baru ditemukan disusun POD, lapangan yang mature lanjutan lagi," kata Handoyo, di kantor SKK Migas, Jumat (27/3/2014).

Handoyo menambahkan, produksi tambahan juga berasal dari Petrochina Jabung South and West Betara sebesar  3.000 bph. Selain itu, tambahan minyak juga berasal dari pengoptimalan operasi.

Para Kontraktor Kontak Kerjasama (KKKS) akan meminimalkan penghentian kegiatan operasi (unplan shutdown) dengan begitu ada potensi tambahan 700 bph.

"Di sisi lain unpaln shutdown, kami akan memanage durasinya, misalnya sebulan kamupepetkan, ini bisa menghemat lostnya. Potensial 700 bph," ungkapnya.

Cara berikutnya adalah mengoptimalkan stok berpotensi penambahan produksi 3.000 bph. "Optimasi stok kita ada potensi 3.000 jadi kami punya tangki pengumpul minyak ada detstok minimalis, dengan catatan kita perlu pengaturan kapal," tutur Handoyo.

Untuk mendapatkan tambahan produksi tersebut tidak mudah, para KKKS masih mengalami kendala perizinan.
Jika tambahan 9.000 bph tersebut benar terealisasi maka produksi minyak Indonesia bisa melebihi rencana kerja anggaran (Work Plan and Budget/WPNB) 2014 yaitu dari 804 ribu bph menjadi 813 bph.

"Ada selain kesempatan dari lapangan itu mengenai  satu kendala operasi, perizinan itu harus didapat dulu," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.