Sukses

Eksplorasi Migas Sumbang Pendapatan Terbesar bagi Medco di 2013

PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan ikhtisar operasional dan keuangannya untuk tahun 2013.

Liputan6.com, Jakarta PT Medco Energi Internasional Tbk membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar AS$ 889 juta. Segmen eksplorasi dan produksi (E&P) minyak dan gas masih menjadi unit usaha utama perseroan yang berkontribusi sebesar 93% dari keseluruhan penjualan dan pendapatan usaha atau sebesar AS$ 827 juta.

Sementara sepanjang 2013, perseroan meraih laba dari operasi yang berjalan sebesar AS$ 40 juta, turun sedikit dari 2012 sebesar AS$ 41 juta.  

“Walaupun menghadapi tantangan yang berat di 2013, dengan turunnya harga minyak dan program efisiensi di perseroan, pembangunan proyek-Proyek utama terutama Proyek Hulu Senoro, DSLNG dan Area 47 Libya masih dapat dijalankan.  Dengan selesainya Proyek Hulu Senoro dan DSLNG pada akhir tahun ini yang akan diikuti Proyek Block A dan Proyek Area 47 Libya mulai tahun 2016 dan seterusnya, saya sangat optimis Perseroan akan terus tumbuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ujar Direktur Utama dan CEO MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz, Sabtu (29/3/2014).

Sejak 2011, Medco memang fokus kepada usaha eksplorasi dan produksi (E&P) minyak dan gas (Migas).  Pendapatan unit usaha E&P ditentukan berdasarkan total volume penjualan Migas sebesar 19 juta barel setara minyak selama 2013, di mana ada penurunan sebesar 7% bila dibandingkan dengan total volume penjualan Migas pada tahun 2012, yaitu sebesar 20,5 juta barel setara minyak. 

Perusahaan berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah lapangan-lapangan tua dari 20-25% per tahun menjadi di bawah 10% per tahun.  

Penurunan penjualan dan pendapatan usaha juga dipengaruhi penurunan rata-rata harga minyak dunia dari AS$ 115,6 per barel di 2012 menjadi AS$ 108,3 per barel di 2013. 

Sejalan dengan usaha efisiensi yang dilakukan terus-menerus, perseroan berhasil mengurangi biaya operasi kantor pusat dan biaya operasional sebesar 15%, dari AS$142 juta di 2012 menjadi AS$121 juta di 2013.  

Di 2013, perseroan berhasil membukukan keuntungan kotor dan pendapatan operasional masing-masing sebesar AS$ 367 juta dan AS$ 246 juta.

Pendapatan sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tahun 2013 tercatat sebesar AS$ 349 juta, meningkat dari AS$ 346 juta di tahun 2012.  

Dengan posisi kas yang kuat sebesar AS$ 524 juta di awal tahun 2013, Perseroan melakukan pelunasan beberapa hutang, khususnya untuk hutang-hutang dengan beban bunga yang tinggi.  

Dengan ini, biaya beban bunga dan pembiayaan dapat ditekan menjadi AS$ 77 juta (dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar AS$ 95 juta).  

Pada 2013, Perseroan berhasil menegosiasikan kembali beberapa perpanjangan kontrak gas disertai dengan kenaikan harga gas yang signifikan, yaitu dari harga rata-rata gas AS$ 4,03 per MMBTU di tahun 2012 menjadi AS$ 5,41 per MMBTU atau naik 34%.

Dalam pengembangan Proyek Utamanya, Perseroan bersama mitra kerja Pertamina, Mitsubishi dan KOGAS terus membangun Proyek Hulu Senoro dan juga Proyek Kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG). 

Penyelesaian Proyek Hulu Senoro telah mencapai lebih dari 66% sementara Proyek DSLNG telah mencapai lebih dari 90% pada Maret 2014. Perseroan juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada Maret 2014 dengan PT Panca Amara Utama (PAU), sebuah perusahaan lokal produsen amoniak.  

Dalam PJBG ini, MedcoEnergi akan memasok gas sebesar 55 MMSCF per hari kepada PAU dengan harga gas yang disepakati berdasarkan harga amoniak internasional.  

Proyek Hulu Senoro dan Proyek DSLNG dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun ini. Pada Proyek Area 47 di Libya, Perseroan melalui joint venture Nafusah Oil Operations B.V. (“Nafusah”) saat ini sedang mempersiapkan pekerjaan detailed engineering design (“FEED”) yang akan selesai pada tahun ini, untuk kemudian dilanjutkan dengan proses pemilihan dan penunjukkan kontraktor EPC.  

Selain itu, MedcoEnergi terus melanjutkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi dan appraisal untuk menambah cadangan Migas di lapangan-lapangan yang sudah ditemukan sumber hidrokarbon di blok Area 47.

 

 


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini