Sukses

Harga Minyak Anjlok Dipicu Ketakutan soal Ekonomi China

Harga minyak dunia turun tajam seiring kenaikan data manufaktur Cina yang menambah kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan negara ini.

Liputan6.com, Sydney Harga minyak dunia turun tajam seiring kenaikan data manufaktur di Cina yang menambah kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan di negara yang menjadi konsumen energi terbesar dunia tersebut.

Acuan kontrak minyak berjangka AS, West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, pada perdagangan di New York bertengger di US$ 99,74 per barel, turun US$ 1,84, atau 1,8% dibandingkan hari sebelumnya, melansir laman The Australian, Rabu (2/4/2014).

Minyak mentah Brent North Sea untuk Mei merosot US$ 2,14, atau hampir 2% menjadi US$ 105,62 per barel di perdagangan London.

"Kekhawatiran tentang ekonomi Cina membuat hal-hal yang bearish," ujar Michael Lynch, Peneliti Energi Strategis dan Riset Ekonomi.

Indeks manajer pembelian resmi China (PMI) untuk sektor manufaktur merangkak naik ke 50,3 di bulan Maret, dari level terendah selama delapan bulan pada Februari di 50,2, nyaris di atas 50 yang merupakan patokan angka adanya ekspansi.

Angka itu sedikit lebih baik dari yang diharapkan tetapi masih terus menunjukkan pelemahan, sebab ekonomi China tumbuh di bawah target pertumbuhan tahunan pemerintah sebesar 7,5% pada kuartal pertama.

Selain itu dilaporkan PMI HSBC China jatuh ke level 48 pada Maret, pembacaan terendah dalam delapan bulan.

"Dari perspektif permintaan minyak China nomor menimbulkan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan minyak global secara keseluruhan dan paling diharapkan permintaan akan didorong oleh China," kata Phil Flynn dari Price Futures Group.

Yang juga membebani harga minyak, kata para analis, harapan jika persediaan mingguan  minyak pemerintah ASakan menunjukkan peningkatan pasokan.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini