Sukses

Pembangunan Bandara Kertajati Dikebut buat Pemilu

Pemprov Jabar terus mengejar pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka untuk mendukung kegiatan Pemilu.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus mengejar pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka untuk mendukung kegiatan pemilihan umum (pemilu).

Proyek senilai Rp 10 triliun tersebut telah memperoleh dukungan penuh dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Harian Bappeda Jabar, Johnny Patta mengatakan, pihaknya sudah hampir merampungkan pembangunan landasan pacu (runway) di bandara Kertajati seiring dengan perkembangan pembebasan lahan.

"Runway sudah hampir selesai, dan pembangunan di sisi darat juga sudah. Pembebasan lahan tinggal sedikit lagi karena sudah mencapai hampir 1.000 hektare (ha)," kata dia usai menjadi pembicara di acara Diskusi Airport Development in Indonesia, Jakarta, Kamis (3/4/2014).

Johnny mengaku, total kebutuhan lahan untuk mendukung proyek tersebut seluas 1.800 ha. Saat ini, tengah digenjot penyelesaian bandara Kertajati supaya dapat beroperasi secepat mungkin.

"Kami berupaya mempercepatnya karena Presiden SBY mulai mengklaim pembangunan bandara Kertajati sangat penting. Padahal sebelumnya belum ada dukungan, tapi mungkin karena ada pemilu jadi semua ingin merasakan (bandara beroperasi)," terang dia.

Pengerjaan proyek bandara Kertajati, menurut Johnny, terus dilakukan sejak 2003 sampai sekarang dengan disiplin, sehingga diharapkan dapat rampung sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Bappeda Pemprov Jabar, Denny Juanda mengatakan, pernah mengatakan, pihaknya sedang berkonsentrasi membangun bandara Kertajati karena sudah masuk dalam Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Sekarang dalam pembangunan runaway yang sudah berjalan hampir satu tahun. Nanti panjang 4.000 meter, lebih panjang dari Bandara di Cengkareng," tuturnya.

Pembangunan runway masuk dalam proyek infrastruktur sisi udara selain pembangunan air traffic control. Nilai investasi sisi udara diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun.

Sedangkan pembangunan infrastruktur darat meliputi terminal utama, fasilitas gedung, pembebasan lahan yang ditaksir membutuhan dana Rp 3 triliun-4 triliun.

"Jadi total dana yang diperlukan untuk pembangunan bandara Kertajati menelan dana Rp 10 triliun sampai dengan pembangunan sempurna di 2018. Sementara untuk soft launching atau untuk penerbangan perdana diharapkan bisa berjalan Agustus 2016 sesuai hari jadi Jabar," jelasnya.

Denny menyebut, pada 2016, total kapasitas penumpang yang bisa ditampung 14 juta orang dan ditargetkan melonjak sampai 40 juta pada 2035.

"Ide Kertajati itu adalah skenario daerah yang melihat Indonesia itu luas butuh pintu gerbang dunia bukan hanya Soetta. Jadi setelah Cengkareng, ada Kertajati. Bandara ini ideal karena Bandung ingin dikembangkan sebagai Kota Metropolitan jadi harus juga ada bandara," tandas Denny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.