Sukses

PLN Siap Beli Listrik Hasil Produksi Rumahan

PT PLN (Persero) siap membeli listrik yang diproduksi masyarakat dari pembangkit listrik berbahan bakar energi baru terbarukan.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) siap membeli listrik yang diproduksi oleh masyarakat dari pembangkit listrik berkapasitas kecil berbahan bakar energi baru terbarukan (EBT). Pasalnya, penggunaan listrik dari EBT oleh kalangan masyarakat  mulai marak.

Selain ramah lingkungan, pembangkit listrik EBT ini tentunya akan sangat membantu dalam mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bagi pembangkit listrik. Direktur Operasi Jawa Bali Sumatera PLN, Ngurah Adnyana mengaku perseroan telah memiliki pedoman untuk membeli listrik dari masyarakat. 

"Di sisi lain, kita sudah mempunyai Peraturan Menteri ESDM yang mengatur tentang harga beli listrik untuk daya di bawah 10 megawatt (MW) Artinya, PLN bisa membeli listrik langsung dari masyarakat yang menggunakan energi terbarukan," kata Adyana dalam laporan tertulisnya di Jakarta, Kamis (3/4/2014).


Tak hanya itu, partisipasi masyarakat dalam produksi listrik juga dibutuhkan karena Indonesia masih kekurangan pasokan listrik. Saat ini pertumbuhan konsumsi listrik di Indonesia sekitar 7% per tahun. Sementara dalam dua bulan pertama 2014, konsumsi listrik tumbuh rata-rata 9%.

"Namun, dari Permen itu masih dibutuhkan pedoman untuk mengatur bagaimana listrik dibawah 10 MW bisa dibeli dengan cepat oleh PLN dengan prosedur yang sudah pasti. Dengan prosedur yang pasti, technical yang pasti, diharapkan kecepatan menyerap listrik dari energi terbarukan ini bisa turut memenuhi pertumbuhan listrik tersebut," ujar Adnyana.

Saat ini, Adnyana mengungkapkan, fuel mix PLN pada 2013 mencapai 12,3% masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM), atau lebih kecil dari tahun 2012 yang masih 15%. Diharapkan pada tahun 2014, penggunaan BBM lebih turun lagi menjadi jadi 9,3%.

"Dari fuel mix ini, penggunaan BBM di Jawa Bali hanya 2,3% dan penyerapan terbanyak di Bali. Sementara di Sumatera, penyerapan BBM masih 30% dan kebanyakan terjadi di Sumatera bagian utara. Nilai pedoman penyambungan pembangkit listrik energi terbarukan ke sistem distribusi PLN ini sangat penting bagi PLN. Tidak hanya memberikan manfaat bagi pln tapi juga bagi investor yang akan menjual listriknya ke PLN," tuturnya.

Adanya pedoman penyambungan pembangkit listrik energi terbarukan ke sistem distribusi PLN, tentu akan memperjelas, seragam, transparan, proporsional dan profesional dalam pelaksanaan penyambungan, serta saling menguntungkan bagi PLN dan pihak pengembang.

Pedoman ini akan mempercepat dan mendorong pengembangan energi terbarukan bagi pemangku kepentingan lain, baik PLN, pengembang, penyedia teknologi, penyedia jasa, akademisi dan lainnya, untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, teknologi, knowledge dan infrastruktur yang memadai dalam menyiapkan masuknya pembangkit energi terbarukan ka jaringan distribusi PLN.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini