Sukses

Ke Jakarta, Bill Gates Urung Tinjau Prototipe PLTN Temuannya

Salah satu orang terkaya di dunia Bill Gates, hari ini akan mengunjungi Indonesia untuk menghadiri pembentukan Indonesia Health Fund.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu orang terkaya di dunia Bill Gates, hari ini akan mengunjungi Indonesia. Dalam kunjungannya, Gates dijadwalkan menghadiri pembentukan Indonesia Health Found.

Di kesempatan yang langka ini, rencananya Direktur Utama PT Industri Nuklir Indonesia (Nuklindo) Persero juga akan bertemu dengan pendiri Microsoft tersebut untuk melakukan survei lokasi rencana pembangunan prototype Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dari hasil temuan Bill Gates.

Namun sayangnya, rencana kerjasama Nuklindo dengan Bill Gates ini masih tertunda. "Jadi (datang), tapi acara urusan PLTN batal, saya tidak ikut apapun. Jadi beliau ke Indonesia atas prakarsa Mayapada Group dan Menko Kesra untuk urusan kesehatan saja," ungkap Direktur Utama Nuklindo, Yudiutomo Imardjoko saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (5/4/2014).

Yudi menjelaskan alasan batalnya agenda tersebut dikarenakan padatnya jadwal Bill Gates dan masih adanya beberapa hal teknis yang belum disiapkan Nuklindo.

"Masih ada beberapa hal teknis yang perlu didiskusikan, jadi hari ini belum bisa dilanjutkan prosesnya," tegasnya.

Meski begitu Yudi menegaskan tetap akan terus berusaha untuk bekerjasama dengan Gates untuk pengembangan PLTN tersebut mengingat PLTN temuan Bill Gates diakuinya sudah cukup canggih. "Tetap diupayakan jalan, nanti kalau sudah ada kepastian, akan saya kabari lagi," kata Yudi.

Sebelumnya, Yudi juga menjelaskan Bill Gates memiliki perusahaan nuklir yang diberi nama TerraPower dan berhasil membangun PLTN tanpa limbah nuklir.

Gates berhasil menemukan teknologi baru tersebut setelah mengumpulkan para ahli nuklir di seluruh penjuru dunia. Namun hingga kini, teknologi pembangkit yang dinamakan travelling wave reactor (TWR) ini masih belum diuji coba karena belum adanya lokasinya, untuk itulah Yudi mencoba menawarkan lokasi tersebut.

Dengan itu, Yudi bertujuan dalam jangka panjang nantinya TWR tersebut dapat dikembangkan di Indonesia sehingga dapat mengurangi ketergantungan energi terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.