Sukses

Foxconn Permainkan RI Soal Rencana Investasi?

Tarik ulur investasi produsen komponen telepon seluler (ponsel) asal Taiwan, Foxconn di Tanah Air membuat geram.

Liputan6.com, Jakarta Tarik ulur investasi produsen komponen telepon seluler (ponsel) asal Taiwan, Foxconn di Tanah Air membuat geram Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Pasalnya sejak beberapa tahun lalu, rencana Foxconn membangun pabrik ponsel di Jakarta tak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan.

"Katanya ingin investasi, tapi sudah tiga tahun berlalu nggak jadi-jadi. Capek," tegas Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi kepada Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (7/4/2014).

Dia menilai, permintaan Foxconn terlalu berbelit-belit untuk sebuah investasi. Misalnya saja, pemasok komponen Apple asal Taiwan meminta penyediaan lahan serta pusat penelitian dan pengembangan (research and development).

Sekadar informasi, Foxconn telah menandatangani letter of intent untuk menanamkan modalnya hingga US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10 triliun dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun.

"Jangan mau dibohongi Foxconn. Mereka lebih banyak investasi di China dan cuma main-mainin kita, minta fasilitas ini itu. Paling cuma tak tik dagang," ungkap Sofjan.

Dia mendesak pemerintah untuk tidak terlalu berharap pada Foxconn untuk membangun pabrik ponsel di dalam negeri. Pemerintah harus mencari mitra lain demi mengurangi ketergantungan impor ponsel Indonesia.

"Cari yang lain, jangan mereka saja jadi satu-satunya. Kalau mau realisasi benar sih bagus, tapi kita tunggu saja," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat berharap Foxconn segera merealisasikan investasinya karena Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memberikan izin prinsip rencana pembangunan pabrik ponsel di Indonesia.

"Kalau saya sih mintanya dari kemarin dia mestinya (investasi), karena kebutuhan kita untuk investasi itu sudah sejak tahun lalu. Karena Foxconn atau siapapun, kita ingin investment-nya disini bekerja sama dengan lokal," cetus dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.