Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan pesawat kepresidenan yang baru saja datang Boeing Business Jet 2 (BBJ2) dibeli dari anggaran negara secara lunas tanpa dicicil. Pesawat berkelir biru dan putih ini bakal dinikmati Presiden periode mendatang.Â
Â
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan pendanaan sejak 2011-2013 untuk membeli pesawat produk hasil usaha patungan Boeing dengan General Electric (GE) tersebut.Â
Â
"Pendanaannya sudah kita selesaikan 3-4 tahun lalu, sehingga akhirnya Indonesia punya pesawat kepresidenan. Alhamdulillah bisa dibeli lunas karena anggaran sudah disiapkan sejak lama," ungkap dia, Kamis (10/4/2014).
Â
Lanjut Askolani, pihaknya belum dapat memastikan soal anggaran yang digelontorkan untuk memboyong BBJ bertenaga kuda itu.
Â
Pasalnya itu merupakan anggaran Sekretaris Negara (Sekneg). Menurut informasi, pesawat mewah itu ditaksir serharga US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 1,036 triliun (Rp 11.363 per dolar AS).
Â
"Saya belum dapat info, tidak tahu anggarannya. Coba di Setneg. Tapi yang jelas Setneg selalu mendiskusikannya dengan DPR setiap tahun," lanjut dia.
Â
Dia menilai pembelian pesawat kepresidenan sangat positif bagi bangsa ini. Pasalnya upaya ini dapat menghemat anggaran negara ketimbang harus menyewa setiap tahun.
Â
"Pembelian ini sudah dikaji plus minusnya dibanding menyewa setiap tahun karena lebih menghemat," ujar Askolani. Â
Â
Selain itu, dia mengaku, pembelian pesawat tersebut dapat meningkatkan gengsi Indonesia di mata dunia mengingat BBJ justru lebih banyak digunakan oleh Presiden baru.
Â
"Supaya kita punya prestige dan yang bakal pakai lama pesawat ini adalah presiden di periode mendatang," pungkas Askolani.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.