Sukses

Rupiah Masih Tak Bergairah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika masih akan melemah karena sentimen negatif hasil hitung cepat pemilihan legislatif sangat kuat.

Liputan6.com, Jakarta Setelah menunjukkan keperkasaaannya dalam tiga minggu berturut-turut, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (AS) akhirnya merosot tajam.

Data Bloomberg menyebutkan, rupiah mengalami penurunan sebesar 0,6% terhitung mulai 20 Maret 2014 hingga kemarin. Pada penutupan Kamis (10/4/2014), posisi nilai tukar rupiah berada di level Rp 11.355 per dollar AS.

Salah satu peyebab penurunan nilai tukar rupiah tersebut karena tidak sesuainya ekspektasi pasar terhadap hasil pemilihan legislatif (pileg).

Berdasarkan hasil hitung cepat dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Calon Presiden Joko Widodo tercatat 19,6% suara, diikuti oleh Partai Golkar sebesar 14,6% suara dan Partai Gerindra sebesar 11,9% suara.

Perolehan suara PDIP tersebut jauh di bawah hasil survei yang dilakukan oleh Roy Morgan Survey, lembaga survei yang berbasis di Australia yang memperkirakan bisa berada di angka 37% suara. Dengan hasil tersebut, PDIP tidak bisa mengajukan calon presiden tanpa menggalang koalisi.

"Jadi modal politik Joko Widodo tidak sekuat yang diharapkan," jelas Alan Richardson, manajer investasi Samsung Asset Management Co di Hong Kong seperti ditulis oleh Bloomberg.

Riset PT Samuel Sekuritas mencatat meskipun dollar melemah di pasar global, namun rupiah masih akan tertekan akibat terlalu kuatnya sentimen negatif dari hasil pileg yang berada di luar harapan.

"Hari ini tekanan terhadap rupiah bisa berkurang karena dollar Indeks yang jatuh," jelas Ekonomi Samuel Sekuritas Rangga Cipta. (Gideon)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.