Sukses

RI Negara Potensial Buat Pasar Penerbangan Kelas Bisnis Dunia

Pengusaha manufaktur kini memandang Indonesia sebagai negara berkembang yang potensial untuk penerbangan kelas bisnis di Asia.

Liputan6.com, New York - Pengusaha manufaktur kini memandang Indonesia sebagai negara berkembang yang potensial untuk penerbangan kelas bisnis di Asia. Para produsen global sangat yakin pertumbuhan penjualan pesawat yang reltif lamban dapat meningkat pesat nantinya.

Seperti dikutip dari AIR Online, Jumat (11/4/2014), keyakinan potensi Indonesia sebagai kunci bisnis penerbangan asia dipicu sejumlah faktor seperti iklim perekonomian yang baik dan kondisi geografis.

"Kami melihat Indonesia sebagai pasar yang progresif untuk penerbangan kelas bisnis. Pada 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia melaju di level tercepat selama lebih dari 10 tahun terakhir. Lagipula konsep penerbangan bisnis masih relatif baru di Asia tenggara," ungkap Manajer Penjualan Gulfstream Aeorspace Corp.,
Roger Spery.

Sejauh ini, tujuh pesawat keluaran Gulfstreem kini berbasis di Indonesia. Konsumennya di Tanah Air meliputi kalangan miliarder, perusahaan, dan operator charter.

"Kami tengah mencari negara lagi di Asia Tenggara seperti Indonesia sebagai negara berkembang yang potensial untuk penerbangan kelas bisnis," ungkap CEO Dassault Falcon Jet John Rosanvallon.

Perusahaan tersebut tengah bersiap mengirimkan pesawat Falcon pertamanya ke Indonesia tahun ini.

Sementara itu, Textron Aviation juga melihat Indonesia sebagai pasar penerbangan dengan pertumbuhan yang positif.

"Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan terkuat kami. Lahan tambang dan perkebunan minyak kelapa sawit sangat jauh dari bandara dan perusahaan perlu mengantar para pekerjanya tiba tepat waktu ke sana," ungkap wakil presiden bidang penjualan Textron, Bill Harris.

Dia menjelaskan, untuk menjamah daerah tambang tersebut, para pegawai dapat menempuhnya selama dua jam lewat udara atau tiga hari menggunakan jalur darat.

Cessna dan Citations, dua pesawat yang diciptakannya, sangat mendukung kondisi tersebut dan dapat bekerja dengan baik di wilayah terpencil.

Saat ini terdapat sekitar 10 pesawat hasil produksinya yang beroperasi di Indonesia. Banyak juga pesawat King Airs yang mengudara di tanah air.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini