Sukses

Dwi Aneka Jaya Kemasindo Lepas 40% Saham ke Publik

PT Dwi Aneka Jya Kemasindo berniat mencari dana di pasar modal dengan melepas saham ke publik sekitar 1 miliar saham baru.

Liputan6.com, Jakarta Sempat menunda melakukan penawaran saham perdana/initial public offering (IPO), PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo  kembali berniat untuk mencatatkan saham di pasar modal.

Perusahaan bergerak di industri kemasan ini akan melepas sebanyak-banyaknya 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah ini 40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Adapun jumlah saham yang dilepas ke publik ini lebih besar dari sebelumnya sekitar 642,85 juta saham.

Mengutip dari prospektus singkat yang diterbitkan, Senin (14/4/2014), perseroan juga menyetujui pelaksanaan program employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan.

Dana hasil penawaran saham perdana antara lain digunakan untuk modal kerja sebesar 60% dan sekitar 40% digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi seperti membeli mesin-mesin baru. Untuk melakukan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Valbury Asia Securities dan PT Sucorinvest Central Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Jadwal sementara IPO antara lain masa penawaran awal pada 14-23 April 2014. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diraih pada 29 April 2014. Sehingga masa penawaran dilakukan pada 30 April 2014 dan 2 Mei 2014.
Lalu masa penjatahan dilakukan pada 5 Mei 2014, pengembalian uang pemesanan pada 6 Mei 2014, distribusi saham secara elektronik pada 7 Mei 2014, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Mei 2014.

Sebelum pelaksanaan IPO ini, pemegang saham perseroan antara lain PT Anugerah Pratama International sebesar 98,3%, Djafar Lingkaran dan Andreas Cahyadi Karwandi masing-masing memiliki sebesar 0,7%, dan Wijaksono sebesar 0,3%.

PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo mencatatkan laba periode tahun berjalansebesar Rp 53,39 miliar pada 31 Oktober 2013 dari periode 31 Desember 2012 sebesar Rp 13,82 miliar. Penjualan perseroan mencapai Rp 412,45 miliar pada 31 Oktober 2013 dibandingkan periode 2012 sebesar Rp 151,59 miliar.

Adapun total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 438,64 miliar pada 31 Oktober 2013 dibandingkan 31 Desember 2012 sebesar Rp 420,52 miliar. Jumlah aset perseroan mencapai Rp 1,04 triliun pada 31 Oktober 2013.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini