Sukses

Jakarta Terpilih Jadi Kota Paling Potensial buat Bisnis Global

Jakarta berhasil mengungguli 34 kota lain yang berasal dari negara-negara berpendapatan menengah ke bawah dalam survei tersebut

Liputan6.com, Singapura Tenaga kerja muda Jakarta ternyata memiliki potensi yang besar untuk menguatkan iklim investasi di dalam negeri. Buktinya, hasil survei perusahaan konsultasi manajemen global AT Kearney Inc., menyebut Jakarta sebagai kota dari negara berkembang terbaik yang memiliki peran ekonomi paling menonjol secara global mengingat para tenaga kerja mudanya mampu memikat sejumlah perusahaan asing.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/4/2014), ibukota Indonesia ini berhasil mengungguli 34 kota lain yang berasal dari negara-negara berpendapatan menengah ke bawah.

Perusahaan konsultan yang berbasis di Chicago itu menilai potensi peningkatan peran bisnis secara global dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.

Dalam menentukan peringkat ke-34 ibukota itu, AT Kearney Inc fokus menilai aktivitas bisnis, sumber daya manusia dan inovasi di kota-kota yang disurvei. Alhasil, Manila berada di posisi kedua dan Addis Ababa, ibukota Ethiopia berada di peringkat ketiga.

Setengah dari ibukota di negara-negara berkembang Asia berhasil masuk ke daftar 20 besar dalam survei tersebut. Hasil itu sesuai dengan prediksi Asia Development Bank (ADB) bahwa kawasan Asia akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2% tahun ini.

Dengan total setengah populasi berusia di bawah 30 tahun, Indonesia berhasil menarik perusahaan-perusahaan asing seperti L'Oreal SA. Perusahaan komestik asal Prancis itu membuka pabrik terbesar dunia di Indonesia pada 2012.

"Manfaat demografis Jakarta cukup signifikan. Pada umumnya, Indonesia mulai dikenal perusahaan asing ternama di dunia seiring dengan peningkatan pengaruhnya di kancah politik dan bisnis global serta regional," ungkap Kepala A.T Kearney Asia Pasifik John Kurtz.

Menurut dia, Jakarta dan Manila memperoleh keuntungan dari hadirnya Asean Economic Community. Para pejabat dari 10 negara ASEAN tengah bekerjasama mewujudkan pergerakan barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil yang lebih bebas sebagai bagian dari rencana integrasi bergaya Uni Eropa. ASEAN juga diharapkan dapat bekerjasama menggunakan satu mata uang pada akhir 2015.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.