Sukses

Pikat Investor Kilang, Pemerintah Siapkan Tanah 900 Hektare

Pemerintah telah menyediakan lahan seluas 900 hektare (ha) di Bontang, Kalimantan Timur serta tax holiday 15 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah serius menjaring swasta untuk membangun kilang pengolahan minyak di Indonesia. Bahkan untuk menarik investor, pemerintah telah menyediakan lahan seluas 900 hektare (ha) di Bontang, Kalimantan Timur serta tax holiday 15 tahun.

“Kita sudah desain bersama kawan-kawan di Kementerian Keuangan, bagaimana bentuk kerja samanya. Salah satunya tentang (penyediaan) tanah. Mencari tanah itu sangat-sangat sulit,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro seperti dikutip dari situs

Insentif yang ditawarkan pemerintah kepada investor, papar Edy, selain lahan adalah tax holiday selama 15 tahun dan tax allowance.  Terkait dengan pasokan bahan baku, pemerintah telah memperoleh kepastian pasokan minyak mentah dari Irak yang penandatanganan kerja samanya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sementara itu mengenai konfigurasi kilang, diserahkan kepada investor dengan produk yang dihasilkan berupa bensin, solar, avtur dan petrokimia. Investor juga dapat menggunakan teknologi dari AS atau Perancis.

“Sepertinya (investor) banyak yang kepingin. Off taker sudah jelas karena kita (dalam negeri) yang akan ambil,” tambahnya.

Indonesia perlu membangun kilang untuk mengurangi ketergantungan impor BBM, menghemat devisa negara dan menjaga stabilitas nilai tukar serta memacu pertumbuhan industri domestik dan pasar tenaga kerja.

Kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai  1,1157 juta barel per hari. (bph) Sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 649 ribu bph.

Di sisi lain, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,257 juta bph. Ini berarti terjadi defisit 608 ribu bph. Untuk itu, Indonesia perlu memiliki dua kilang minyak baru yang masing-masing berkapasitas 300 ribu bph.

Kilang dalam negeri Indonesia saat ini, terutama milik PT Pertamina yaitu kilang Dumai, Sungai Pakning, Plaju, Cepu, Balikpapan, Kasim, Cilacap dan Balongan. Sementara kilang milik swasta yaitu Tuban/TPPI dan TWU.  Satu  kilang swasta juga dalam proses pembangunan yaitu TWU II dan direncanakan akan dibangun RFCC Cilacap.

Untuk tahun 2015, kapasitas kilang Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta bph, produksi minyak yang bisa diolah sebesar 719 ribu bph. Kebutuhan BBM diperkirakan 1,359 juta bph, sehingga terjadi defisit 640 ribu bph.

Sementara tahun 2025, kapasitas kilang diperkirakan 2,067 juta bph, produksi minyak yang dapat diolah sekitar 1,384 juta barel, konsumsi BBM 2,012 juta barel dan defisit 628 juta bph.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini