Sukses

Upah Buruh Naik 30%, Pengusaha Ancam Pakai Pekerja Filipina

Desakan buruh yang menuntut kenaikan upah 30% di tahun depan menuai protes dari kalangan pengusaha.

Liputan6.com, Jakarta Desakan buruh yang menuntut kenaikan upah 30% di tahun depan menuai protes dari kalangan pengusaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, usulan tersebut kurang pas apabila direalisasikan di 2015 mengingat Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Menurut Ketua Bidang Dewan Pimpinan Pusat Apindo, Soebronto Laras tak setuju bila kenaikan upah tahun depan mencapai 30%. Kondisi ini akan membuat ketar ketir pelaku usaha di Tanah Air, terutama investor asing.

"Tidak mungkin naik segitu, pengusaha bisa lari semua. Nggak pas lah momentumnya dengan MEA yang akan berlaku tahun depan. Jadi kita harus menyikapinya dengan arif," tegas dia di kantornya, Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Soebronto mengaku, inflasi merupakan dasar penentuan kebutuhan hidup layak dan upah pekerja. Dia menghimbau agar pemerintah dan pengusaha tak lagi menetapkan upah yang dapat merugikan semua pihak.

"Yang kebobolan itu pas upah tahun lalu sampai 40%. Terjadi juga perbedaan upah di sektoral, kabupaten dan lainnya sampai Rp 400 ribu per bulan. Jangan terulang lagi," ujarnya.

Dia bilang, jika tenaga kerja Indonesia selalu mendesak kenaikan upah dengan prosentase cukup besar, maka pengusaha bisa beralih menggunakan tenaga kerja asal Filipina yang siap pakai.

"Tenaga kerja Filipina kompetensinya jauh di atas kita, lebih berkualitas. Kita sangat ketinggalan. Misalnya kita rekrut tenaga kerja India atau China, dia sudah bisa buat mobil. Tapi orang Indonesia bisa nggak," tukas Soebronto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini