Sukses

Pemerintah Inggris Obral Jip Eks NATO

Land Rover Defender ini memiliki keuntungan tersendiri bagi para calon pemiliknya sebab jarak tempuh yang masih cukup rendah

Liputan6.com, London - Penggemar Land Rover sepertinya akan sumringah, sebab Pemerintah Inggris melego 43 unit Land Rover Defender yang digunakan untuk misi perdamaian PBB dan NATO.

Melansir laman Autoweek, Senin (21/4/2014), SUV penjelajah asal Inggris tersebut sebelumnya pernah digunakan ke berbagai lokasi berbahaya seperti Thailand, Vietnam, Kongo dan ke kawasan Eropa Timur.

Meskipun kerap digunakan ke berbagai medan tempur, Land Rover Defender ini memiliki keuntungan tersendiri bagi para calon pemiliknya sebab jarak tempuh dari jip tempur ini masih cukup rendah.

Pada periode 2008-2009 yang lalu, Departemen Pertahanan Inggris beserta NATO telah mendapat armada tempur terbaru untuk digunakan dalam misinya. Sementara itu, di gudang masih banyak terdapat armada tempur lawas yang tak terpakai termasuk Land Rover Defender.

Tak seperti lazimnya mobil Inggris yang menggunakan setir kanan, Land Rover Defender milik Pemerintah Inggris menggunakan setir di sebelah kiri dan juga mendapat kustomisasi untuk meletakkan senapan C7 serta kapak. Defender yang digunakan tersebut menggunakan basis truk dengan menggunakan atap dari kanvas sehingga dapat dibuka.

Land Rover Defender mengusung mesin turbodiesel 2,4 liter dengan transmisi manual enam percepatan. Sementara itu, pada komponen penggerak mengggunakan pola 4WD disertai dengan tuas transfer agar mudah melahap medan sulit.

Pada penawarannya, pemerintah Inggris hanya menyediakan Land Rover Defender dengan warna putih yang merupakan warna resmi dari kendaraan pasukan perdamaian.

Namun, Pemerintah Inggris tidak menyertakan helm biru bagi pembeli yang ingin berpenampilan layaknya pasukan perdamaian.

Sayangnya Pemerintah Inggris tidak menyebutkan kisaran harga untuk Land Rover Tersebut. Mungkin saja Anda harus memanggil Tentara Inggris yang bermarkas di Doncaster untuk membantu menaksir harga dari jip perang tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini