Sukses

Kemendag Targetkan Ekspor ke Taiwan Capai US$ 10 Miliar

Ekspor Indonesia ke Taiwan memiliki potensi besar untuk ditingkatkan karena ada sekitar 220 ribu WNI tinggal di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Taiwan rupanya memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Terbukti, neraca perdagangan antara Indonesia dengan Taiwan mengalami surplus sebesar US$ 2 miliar pada tahun lalu.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan pada 2013 ekspor Indonesia ke Taiwan sebesar US$ 7 miliar dan impor dari negara tersebut sebsar US$ 5 miliar.

"Ini harus kita garap lebih baik, karena potensial sekali. Dalam tiga tahun mendatang, ekspor kita targetkan minimal menjadi US$ 10 miliar sehingga surplusnya bisa menjadi US$ 3 miliar-US$ 4 miliar," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).

Bayu menjelaskan ekspor Indonesia ke negara tersebut memiliki potensi yang besar untuk ditingkatkan karena ada sekitar 220 ribu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Taiwan baik tenaga kerja Indonesia (TKI), tenaga kerja di kapal laut, pelajar maupun WNI yang menikah dengan warga negara Taiwan.

"Selain itu, Taiwan itu negara dengan purchsing power yang tinggi, jadi daya beli tertinggi dibanding negara Asia lain, mencapai US$ 40 ribu-US$ 50 ribu per tahun. Suasanannya (konsidi pasar) juga bersahabat sehingga pasar Taiwan akan menjadi salah satu garapan ke depan unutk tingkatkan ekspor kita," lanjutnya.

Dia menyebutkan beberapa produk Indonesia yang banyak diminati pasar Taiwan seperti produk furniture, kopi, produk lifestyle, fashion, dan consumer product. "Itu seperti mie instan, sambel, kecap, ini akan coba digarap. Untuk furniture kita sudah kenakan SVLK, jadi mereka impor barang jadi dari kita, desainnya dari mereka, dan mereka siapkan perusahaan quality control-nya di sini. Tenaga kerja dan bahan baku juga di sini," jelasnya.

Selain produk non-minyak dan gas (migas), produk migas asal Indonesia masih menjadi yang terbesar diekspor ke Taiwan. Namun lambat laun diharapkan bisa tergantikan oleh ekspor produk non-migas.

"Kita masih banyak ekspor bidang energi seperti batubara dan gas. Untuk produk non migas kalau kita lihatnya satu per satu memang kecil, tetapi jika digabungkan juga cukup besar," katanya.

Selain sektor ekspor impor, hubungan dagang yang baik antara Indonesia dan Taiwan ini juga diharapkan mampu mendorong investasi perusahaan di negara tersebut ke Indonesia. Bahkan menurut Bayu, saat ini Indonesia menjadi alternatif investasi nomor satu bagi perusahaan-perusahaan Taiwan yang ingin melakukan relokasi atau ekspansi.

"Jadi para investor Taiwan di China sedang mencari alternatif tempat invetasi selain di China. Mereka melihat kita karena iklim investasi yang bagus, punya pasar yang besar, mereka kenal baik Indonesia karena banyak WNI kita disana. Invetasinya di banyak bidang seperti tekstil, consumer product, teknologi," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini