Sukses

Aksi Ambil Untung Bikin IHSG Gagal Bertahan di 4.900

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu mempertahankan level 4.900 karena aksi ambil untung pada awal pekan ini,

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona sepanjang hari ini. Akan tetapi sayang gerak IHSG tidak mampu bergerak perkasa lantaran aksi ambil untung pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (21/4/2014), IHSG melemah tipis 4,76 poin (0,10%) ke level 4.892,028. Indeks saham LQ45 merosot 0,03% ke level 829,35. Hampir sebagian besar indeks saham acuan utama melemah pada hari ini.

IHSG sempat bergerak menguat pada awal pembukaan perdagangan saham. Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 15 poin ke level 4.912,50. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.915,20 dan level terendah 4.887,77.

Gerak IHSG melemah ini didorong dari 157 saham berada di zona merah. Sementara itu, 121 saham mampu menguat sehingga menahan laju pelemahan IHSG. Sedangkan 103 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 163.833 kali dengan volume perdagangan saham 4,64 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 6,97 triliun.

Sebagian besar sektor saham melemah pada hari ini kecuali sektor saham aneka industri, keuangan dan perdagangan. Sektor saham agriculture turun 0,94%, disusul sektor saham konstruksi melemah 1,03%, dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,65%.

Berdasarkan data RTI, investor asing melanjutkan aksi beli sekitar Rp 128 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar.

Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan menilai, saat ini minim sentimen di bursa saham. IHSG sempat menguat pada awal sesi perdagangan saham didukung dari bursa saham Asia bergerak cukup positif.  Alfred memperkirakan, aksi ambil untung di bursa saham membuat gerak IHSG pun berada di zona merah.

"Saat ini belum ada informasi signifikan mempengaruhi bursa saham. Kalaupun ada itu dari rilis kinerja kuartal pertama emiten seperti Astra Agro Lestari dan Bank Danamon," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com, Senin pekan ini.

Pelemahan IHSG terbatas pada hari ini. Menurut Alfred, hal itu didorong dari makro ekonomi Indonesia positif terutama neraca perdagangan Maret. Selain itu, kondisi politik belum ada perubahan.

Saham-saham yang melemah antara lain saham INTP merosot 1,92% ke level Rp 23.000 per saham, lalu saham TOWR turun 5,26% ke level Rp 3.600 per saham, dan saham INRU tergelincir 5% ke level Rp 950 per saham.

Saham-saham lapis kedua pun menguat tajam antara lain saham BSWD naik 20% ke level Rp 3.000 per saham, saham SKBM menguat 12,73% ke level Rp 1.240 per saham, dan saham  BMTR mendaki 8,24% ke level Rp 2.300 per saham.

Laju Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia bergerak variatif pada awal pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,8% didorong investor fokus terhadap laporan kinerja emiten.

Di sisi lain, indeks saham Taiwan melemah 0,1%. Lalu indeks saham Korea Selatan merosot 0,3%. Sedangkan indeks saham Filipina menguat 1,2%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini