Sukses

Menhub Belum Tentu Izinkan Keberadaan Bandara Kebun Binatang

Rencana PT Angkasa Pura II mengintegrasikan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi dengan kebun binatang masih dipertimbangkan Kemente

Liputan6.com, Jakarta - Rencana PT Angkasa Pura II untuk mengintegrasikan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi dengan kebun binatang masih dipertimbangkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pasalnya konsep bandara tersebut berpotensi mengancam keselamatan binatang.

Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan usai Penandatanganan Nota Kesepahaman Badan Layanan Umum (BLU) mengaku, pihaknya sedang mengkaji niat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.

"Sedang kami kaji lagi. Nanti kami akan cek ke AP II," ungkap dia di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Mangindaan menilai, rencana tersebut akan mengganggu keselamatan binatang karena lalu lintas penerbangan di bandara. Hal ini perlu menjadi prioritas utama ketika ingin mewujudkan konsep bandara kebun binatang.

"Di negara lain ada yang konsepnya dekat mal, dan lain-lain. Tapi kita lihat lagi jangan sampai mengganggu keselamatan karena binatang pun terganggu dengan landing dan take off pesawat. Yang jelas menurut saya terganggu semua," tandas dia.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi AP II, Salahudin Rafi mengatakan, bandara Sultan Thaha Syaifuddin memiliki potensi baik untuk dikembangkan. Salah satunya akses masuk ke bandara dengan melewati objek wisata kebun binatang.

"Sebetulnya jalan akses masuk bandara Jambi melewati kebun binatang yang dimiliki pemerintah daerah Jambi. Sayang kenapa tidak dijadikan satu kawasan airport sehingga pengunjung bisa sekalian berwisata," katanya.

AP II menggandeng pemerintah daerah setempat untuk mewujudkan rencana itu. Sehingga jika terealisasi, bandara ini akan menjadi bandara pertama di dunia yang memiliki kebun binatang.  

Menurut Rafi, pemda sudah menyetujui pengembangan bandara dan kebun binatang tersebut. Pihaknya memperkirakan akses jalan penghubung bandara dan kebun binatang dapat selesai dibangun pada 2015.

"2015 jalan aksesnya sudah jadi, ini pertama kali di dunia. Pemdanya sudah menghubungi taman safari untuk pengolahannya. Taman Safari bagus tuh tidak hanya kebun binatang," ujar Rafi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini