Sukses

Akuisisi Ditunda, Saham BTN Tertekan

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)  cenderung tertekan pada perdagangan saham Kamis (24/4/2014) seiring pemerintah memutuskan menunda akuisisi BTN oleh Bank Mandiri.

Pada perdagangan saham, Kamis pekan ini, saham BTN tergelincir 6,51% ke level Rp 1.220 per saham sekitar pukul 11.05 WIB. Harga saham BTN sempat berada di level tertinggi Rp 1.290 per saham dan terendah Rp 1.170 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.813 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 130,9 miliar. Secara year to date, saham BBTN naik 33,33% dari harga Rp 870 per saham pada 30 Desember 2013 menjadi Rp 1.305 per saham pada 23 April 2014.

Sementara itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 0,51% ke level Rp 9.850 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 9.900 per saham dan terendah Rp 9.800 per saham. Frekuensi perdagangan saham sekitar 1.310 kali dengan nilai transaksi Rp 86,5 miliar.

Dalam riset PT Samuel Sekuritas, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang mengarahkan kalau akuisisi itu akan dihentikan sampai terbentuknya pemerintahan baru. Hal ini akan menimbulkan ketidakpastian di pasar karena potensi pemerintahan baru tidak akan menyetujui rencana akuisisi atau merger.

Hal senada dikatakan Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, akuisisi BTN oleh Bank Mandiri tertunda itu memberikan sentimen negatif untuk saham BBTN.

"Sebelum ada berita akuisisi itu, saham BTN sedang dalam downtrend, Lalu akibat adanya berita akuisisi itu harganya melonjak hingga ke level 1.540. Jadi karena batal ini kembali ke tren awalnya," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Dengan melihat kondisi itu, David merekomendasikan sell untuk saham BBTN. Sementara itu, riset PT Samuel Sekuritas merekomendasikan beli untuk saham PT Bank Mandiri dengan price book value (PBV) 2,29x dan PE 11,69X.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini