Hadapi Krisis, Indonesia Perlu Belajar dari Tiga Negara

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi krisis keuangan, Pemerintah Indonesia perlu menerapkan manajemen risiko yang baik sehingga dampaknya tak terlalu besar. Menurut Bank Dunia, untuk mengelola manajemen risiko, Indonesia bisa belajar dari Kenya, Peru, dan Republik Ceska.

Norman Loayza, Direktur World Development Report (WDR) Bank Dunia, mengungkapkan pengelolaan risiko secara efektif dalam dilakukan dengan mengkombinasikan kapasitas untuk mempersiapkan diri terhadap risiko dengan kemampuan untuk mengatasi risiko setelahnya.

"Dalam pengelolaan risiko keuangan, Indonesia bisa mengambil contoh pengelolaan krisis keuangan nasional di Kenya, Peru, dan Republik Ceska. Pada tahun 1990-an, ketiga negara ini mengalami dampak krisis ekonomi dunia," ujar Norman di Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Katanya, krisis tersebut mengguncang stabilitas keuangan negara-negara tersebut, diantaranya pertumbuhan ekonomi yang menurun secara drastis.

Tak berhenti sampai di situ, krisis keuangan dunia kembali menghantam ketiga negara ini di 2008. Namun kini, Republik Ceska, Peru dan Kenya dapat meminimalisir imbas dari krisis itu karena telah mengimplementasikan manajemen risiko yang lebih baik.

"Karena sudah mengembangkan sistem keuangan yang lebih hati-hati, pengendalian inflasi, dan peningkatan cadangan devisa, sehingga dampak krisis ekonomi global tidak terlalu dirasakan," terang dia.

Indonesia, menurut Norman, dapat mengambil pembelajaran dari ketiga negara tersebut dalam penerapan manajemen risiko.

"Indonesia perlu belajar, walaupun negara ini, Malaysia, dan Korea Selatan sudah punya upaya bagus dalam menangani dampak krisis keuangan di 1998. Ini karena ada aturan keuangan dan makroprudensial," tandasnya.