Sukses

Warga RI Minim Jaminan Asuransi

Masyarakat Indonesia yang terlindungi jaminan asuransi baru sekitar 1% dari total populasi.

Liputan6.com, Jakarta - Jaminan asuransi dan sosial sangat penting bagi seseorang. Sayangnya masyarakat Indonesia yang terlindungi jaminan asuransi baru sekitar 1% dari total populasi. Kondisi ini mengakibatkan kerentanan terhadap guncangan kesehatan dan sosial saat terjadi krisis ekonomi.

Direktur World Development Report (WDR) Bank Dunia, Norman Loayza, mencontohkan prosentase petani di India yang memiliki jaminan asuransi sekitar 6%. Sementara petani Indonesia sekitar nol persen karena akses terhadap asuransi masih sangat minim.

"Jadi kalau ditotal, kurang dari 1% masyarakat Indonesia yang punya asuransi. Padahal punya asuransi itu penting sebagai manajemen risiko kalau ada gangguan krisis dan skenario terburuk jika terjadi gempa bumi besar," katanya di Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Norman menambahkan, kondisi ini sangat jauh berbeda dengan Turki di mana masyarakatnya sudah terlindungi asuransi mencapai 93% dengan tingkat kepuasan 67%.

"Dengan perlindungan asuransi, masyarakat Turki akan lebih mampu dalam menghadapi kemungkinan krisis yang akan terjadi," terangnya.

Norman menyarankan, agar pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait regulasi dan sektor makro ekonomi yang lebih konservatif. Tujuan utamanya antara inklusi dan stabilitas.

"Setiap negara termasuk Indonesia harus dapat mengidentifikasi risiko, bagaimana koordinasi antara pemerintah dan masyarakatnya," cetus dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Asuransi merupakan sebuah layanan yang menawarkan penggantian atas risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat peristiwa yang tak terduga.

    Asuransi

  • Bank Dunia adalah salah satu lembaga keuangan internasional.

    Bank Dunia

Video Terkini