Sukses

Pelemahan Rupiah Hanya Sementara

Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan, rupiah akan kembali menguat seiring perbaikan neraca perdagangan dan angka inflasi.

Liputan6.com, Jakarta Tekanan yang dialami mata uang rupiah belakangan ini dianggap wajar. Ke depan, rupiah akan kembali menguat seiring perbaikan di neraca perdagangan dan angka inflasi.

Menteri Keuangan Chatib Basri menilai nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bergerak sesuai dengan fundamentalnya.

"Pressure mungkin dari trader-nya atau kebutuhan dollar AS. Tapi tidak apa karena fundamentalnya oke," ungkap dia di Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Chatib memperkirakan kondisi ini akan berlangsung sementara sehingga pelaku pasar maupun investor tidak perlu kawatir. Dia menganggap pelemahan rupiah yang terjadi saat ini juga dialami oleh mata uang negara lain.

"Saya lihat ringgit dan rupee juga jatuh, jadi ya sifatnya lebih temporer bukan kerena kekhawatiran soal belum jadinya koalisi belum. Kan luar negeri nggak ngikuti benar itu koalisinya siapa dan sama siapa," jelasnya.

Dia optimistis, membaiknya neraca perdagangan dan inflasi dapat mendorong penguatan rupiah. Chatib meramalkan, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2014 akan surplus.

"Neraca perdagangan kayaknya bisa surplus sekitar US$ 200 juta-US$ 500 juta karena ekspornya membaik dan impornya bisa dijaga. Inflasi April pun perkiraan saya rendah, bahkan bisa ada deflasi," tandas Chatib.

Sekadar informasi, dikutip dari Bloomberg, nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat ke posisi Rp 11.616 per dolar AS dibanding penutupan kemarin yang terkapar pada level Rp 11.630.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini