Sukses

Cawapres Jokowi Teka-Teki, Rupiah Cetak Pelemahan Terparah

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah terus terkulai hingga mencetak pelemahan mingguan terparah sejak November 2013. Pasalnya, para investor masih menanti petunjuk mengenai bentuk pemerintahan yang baru di tengah kekhawatiran adanya pembengkakan defisit transaksi berjalan.

Mengutip data valuta asing (valas) Bloomberg, Jumat (25/4/2014), rupiah tercatat merosot 1,5% pekan ini ke level 11.595 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:51 waktu Jakarta. Angka tersebut menunjukkan pelemahan terparah sejak pekan terakhir November 2013.

Meski demikian, pada perdagangan hari ini, rupiah menguat tipis 0,1% setelah sempat menyentuh level terendahnya dalam tujuh minggu terakhir senilai 11.658 per dolar AS.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) menurun 1,6% ke level 11.640 sejak perdagangan 18 April.

Nilai tukarnya melemah 0,4% lebih rendah dibandingkan rupiah di pasar spot. Kontrak perdagangan rupiah tercatat menguat 0,1% pada perdagangan hari ini. Data Bank Indonesia menunjukkan rupiah hari ini bertengger di level 11.601 per dolar AS, melemah dari 11.418 per dolar AS pada 17 April lalu.

"Rupiah kini akan sedang menunjukkan tren pelemahan, tapi kemungkinan besar tak akan melampaui level 12 ribu per dolar AS, pasar ingin tahu siapa yang akan bersanding dengan Jokowi sebagai calon wakil presiden dan kebijakannya untuk ekonomi Indonesia," ungkap Kepala Riset Valas Malayan Banking Bhd Saktiandi Supaat.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah menyempitkan pilihan kandidat yang akan mendampinginya melaju ke pemilihan presiden dan wakil presiden pada Juli mendatang.

Dia menjelaskan, kini ada tiga kandidat yang akan dimintanya menjadi calon wakil presiden tapi Jokowi menolak memberikan keterangan lebih lanjut.

Perusahaan riset Redward Associates Ltd melihat adanya peningkatan kekurangan indikator perdagangan Indonesia dari US$ 4.02 miliar mejadi US$ 8,8 miliar dalam kuartal-I tahun ini.

Bank Indonesia sees the current-account deficit at more than $4 billion in the first quarter, Governor Agus Martowardojo said April 17. The data is due May 9.

Sejauh ini, BI melihat defisit transaksi berjalan masih berjumlah lebih dari US$ 4 miliar pada kuartal-I tahun ini. Data sebenarnya akan dirilis pada 9 Mei.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini