Sukses

Pemerintah Sengaja Memperlambat Pertumbuhan Investasi

Perlambatan pertumbuhan investasi sudah sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,8%.

Liputan6.com, Jakarta Realisasi investasi kuartal pertama 2014 tercatat Rp 106,6 triliun, naik 14,6% dibanding kuartal pertama 2013. Namun jika dibanding dengan periode sebelumnya, realisasi tersebut mengalami perlambatan.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada kuartal pertama 2013 dibanding dengan periode yang sama tahun 2012 mengalami peningkatan 30,6%.

Menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) Chatib Basri, perlambatan tersebut memang sengaja dilakukan. "Memang ada slow down karena biasanya Penanaman Modal Asing (PMA) bisa di atas 15%. Jadi mengalami perlambatan karena by design, interest rate dinaikkan," ujarnya di Jakarta, Jumat (25/4/2014).

Di kuartal pertama 2014, pencapaian Penananam Modal Asing (PMA) hanya tumbuh 9,8% menjadi Rp 72 triliun.

Dia mengimbau kepada seluruh pihak untuk tak mencemaskan kondisi tersebut. Pasalnya itu sudah menjadi bagian dari rencana Pemerintah seiring dengan patokan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,8%.

"Jangan khawatir, investasi lambat tapi dari konsumsi domestik dan ekspor masih relatif baik dibanding tahun lalu. Jadi nett-nya bisa sekitar 5,8%," terang Chatib.

Perlambatan PMA, kata dia, juga disebabkan karena faktor eksternal, pengurangan likuiditas atau tapering off yang membawa kembali modal ke Amerika Serikat (AS).

"Kalau kembali ke AS, modal nggak akan ke emerging market, termasuk ke Indonesia. Akibatnya PMA melambat dan penyerapan tenaga kerja pun melambat," jelasnya.

Chatib menyarankan, penyerapan tenaga kerja bisa lebih baik apabila terjadi peningkatan investasi dan ekspor di sektor manufaktur. Saat ini, industri manufaktur mulai bergairah karena ada permintaan dari Amerika dan Jepang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa, menambahkan pencapaian investasi di atas Rp 100 triliun itu berkat reformasi di bidang industri dan kebijakan paket ekonomi yang direspon baik investor.

"Tren investor yang masuk menunjukkan 53% lebih investor lebih tertarik kepada Indonesia dan itu terbukti. Tapi yang penting, investor Indonesia meningkat. Saya mendorong kelas menengah kita lebih produktif dan banyak melakukan investasi," saran dia.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sebesar Rp 106,6 triliun pada kuartal I 2014 atau meningkat 14,6% dibanding periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 93 triliun.

"Capaian investasi ini berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 34,6 triliun dan PMA sebesar Rp 72 triliun," ungkap Kepala BKPM, Mahendra Siregar.

Pencapaian investasi PMDN di periode tiga bulan pertama melonjak 25,9% dibanding realisasi kuartal I 2013 yang sebesar Rp 27,5 triliun. Sedangkan nilai investasi PMA di Januari-Maret 2014 sebesar Rp 72 triliun, naik 9,8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 65,5 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.