Sukses

Wall Street Tumbang Gara-gara Amazon, Indeks Saham Sepekan Anjlok

Bursa saham Amerika Serikat jatuh pada hari Jumat (Sabtu pagi) ini dipicu aksi jual pada saham konsumen seperti Amazon.com dan Ford Motor.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh pada hari Jumat (Sabtu pagi) ini dipicu aksi jual pada saham konsumen seperti Amazon.com dan Ford Motor akibat terjatuhnya laba kuartalan mereka.

Melansir laman Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 140,19 poin atau 0,85% menjadi 16.361,46. Kemudian indeks S&P 500 turun 0,81% menjadi 1.863,40.

The Nasdaq Composite anjlok 1,75% menjadi 4.075,561. Untuk minggu ini, Dow turun 0,3%, S&P 500 merosot 0,1% dan Nasdaq kehilangan 0,5%.

NBI jatuh 2,4% usai investor sekali lagi menghindar dari sektor berisiko. Global Index Media X Social ETF anjlok 5,3%, yang menjadi kinerja terburuk kedua sejak debutnya pada November 2011. Namun, bahkan dengan penurunan Jumat , S&P 500 ditutup hampir datar dalam sepekan.

Saham Amazon turun sehari setelah perusahaan pendapatan kuartalan dilaporkan melompat, diimbangi dengan pengeluaran yang meningkat tajam.

Saham Amazon (AMZN.O) menjadi yang terburuk pada S&P 500, turun 9,9% menjadi US$ 303,83, diikuti sektor lainnya. Saham media sosial seperti Twitter ( TWTR.N ) turun 7,1% menjadi US$ 41,61.

Saham Ford Motor Co (FN ) jatuh 3,3% menjadi US$ 15,78 setelah produsen mobil terbesar nomor dua AS tersebut melaporkan laba kuartal pertama tak sesuai harapan. Hasil perusahaan terimbas biaya garansi yang lebih tinggi di Amerika Utara.

"Apa yang mereka katakan tidak menggunakan kekuatan sama sekali untuk meningkatkan uang tunai karena mereka pikir pasar akan lebih rendah," kata Ken Polcari, Direktur Divisi NYSE O'Neil Securities di New York.

Investor terus memperhatikan perselisihan geopolitik atas Ukraina, menciptakan beberapa kegugupan menuju ke akhir pekan.

Presiden AS Barack Obama dan empat sekutu Eropa serta Rusia gagal memenuhi persyaratan dari kesepakatan perdamaian Ukraina, dan akan mengkoordinasikan respon untuk mengenakan sangksi kepada Rusia kembali, menurut Gedung Putih.

Sementara situasi pendapatan perusahaan baru-baru ini berada di kursi belakang, investor tetap di tepi sambil melihat hasil kemungkinan meningkatnya ketegangan.

Visa Inc ( VN ) mengatakan Kamis malam sanksi AS terhadap Rusia menyakiti volume transaksi kartunya . Saham Visa turun 5% menjadi US$ 198,93.

Dalam data ekonomi terbaru , sentimen konsumen AS naik ke level tertinggi sembilan bulan pada bulan April , Menurut Thomson Reuters/University of Michigan indeks. Namun sektor jasa AS tumbuh pada tingkat lebih lambat.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.