Sukses

Penjualan Batu Bara Bukit Asam Turun Jadi 4,2 Juta Ton

PT Bukit Asam Tbk mencetak penurunan volume penjualan batu bara turun menjadi 4,2 juta ton pada kuartal I-2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan penurunan volume penjualan batu bara pada kuartal I 2014 meski kinerja keuangan perseroan cukup baik. Volume penjualan batu bara perseroan turun menjadi 4,2 juta ton pada kuartal I 2014 dari 4,5 juta ton.

Berdasarkan keterangan yang diterbitkan, Senin (28/4/2014), penurunan volume penjualan ini disebabkan turunnya volume penjualan anak perusahaan dari 897 ribu ton menjadi 534 ribu ton.

Akan tetapi, perseroan mencatatkan produksi batu bara perseroan naik 13% dibandingkan periode sama tahun 2013. Produksi batu bara perseroan naik dari 2,92 juta ton menjadi 3,29 juta ton pada kuartal I 2014. Hasil produksi ini termasuk produksi batu bara dari anak perusahaan IPC sebesar 0,27 juta ton.

Volume pembelian batu bara dari pihak ketiga pada kuartal I 2014 turun dari 0,69 juta ton menjadi 0,47 juta ton. Hal ini diimbangi dengan meningkatnya kinerja produksi dari tambang milik Perseroan.

Total produksi dan pembelian batu bara pada Januari-Maret 2014 naik tipis 3,9% menjadi 3,76 juta ton selama tiga bulan pertama 2014. Sementara itu, stripping ratio penambangan rata-rata pada Januari-Maret 2014 adalah 4,4 atau naik dari 3,95 pada periode sama tahun sebelumnya.

Target 2014

Perseroan mengincar volume penjualan batu bara naik 39% mencapai 24,7 juta ton pada 2014. Target penjualan batu bara ini naik 39% dari tahun sebelumnya sebesar 17,8 juta ton. Peningkatan volume penjualan ini sejalan dengan rencana peningkatan kinerja volume angkutan kereta api.

Sementara itu, target produksi batu bara diharapkan mencapai 19,8 juta ton pada 2014. Jumlah produksi itu sekitar 1 juta ton dari produksi anak perusahaan.

Belanja modal perseroan dianggarkan mencapai Rp 1,54 triliun pada 2014. Belanja modal itu digunakan untuk pengembangan sekitar 75% dan rutin maintenance sekitar 25%. Realisasi belanja modal hingga Maret mencapai Rp 291,9 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.