Sukses

Dibanding Bank Pelat Merah Lain, BTN Paling Tak Efisien

Setiap karyawan BTN hanya mampu menyumbang laba bersih sebesar Rp 195 juta, jauh di bawah karyawan Bank Mandiri, BNI dan BRI.

Liputan6.com, Jakarta Dilihat dari beberapa sisi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjadi bank yang paling tidak efisien dibanding dengan bank yang dimiliki pemerintah lainnya.

Pengamat perbankan Edwin Sinaga mengatakan, dilihat dari rasio beban operasional dibading dengan pendapatan operasional (BOPO), BTN sangat tidak efisien dibanding dengan tiga bank pemerintah lainnya.

BOPO BTN per Desember 2013 yang mencapai 82,19%. Angka BOPO BTN memang jauh lebih tinggi dibandingkan PT Bank Mandiri Tbk yang berada di level 67,66%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di level 67,1%, serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang berada di level 60,58%. Untuk diketahui, semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien bank tersebut menjalankan bisnisnya. 

"Ini terjadi karena banyak macam. Misalnya ruangan kantor seharusnya muat 10 orang sekarang diisi 15 orang. Kantornya segitu gitu aja. Jadi tidak efisien kerjanya," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/4/2014).

Selain itu, Edwin juga menilai BTN tidak mampu mengkapitalisasi karyawannya secara maksimal guna memperbesar perolehan laba bersihnya. Hal ini terlihat dari kontribusi yang diberikan setiap karyawan BTN ke perolehan laba bersih perusahaannya.

Setiap karyawan BTN hanya mampu menyumbang laba bersih sebesar Rp 195 juta, jauh dibandingkan karyawan Bank Mandiri yang mampu menyumbang Rp 554,09 juta, BNI Rp 347 juta, dan BRI sebesar Rp 260,5 juta.

Perhitungan kontribusi karyawan atas laba bersih tersebut dihitung dari perolehan laba bersih bank dibagi jumlah karyawan.

Dengan laba bersih BTN pada 2013 sebesar Rp 1,56 triliun dan jumlah karyawan sebanyak 8.011 orang, diperoleh rasio laba bersih per karyawan BTN hanya sebesar Rp 195 juta. Artinya, satu orang karyawan BTN hanya mampu menghasilkan laba bersih Rp 195 juta.

Sementara itu, Bank Mandiri merupakan bank yang karyawannya mampu mengontribusi laba bersih paling besar. Dengan jumlah karyawan sebanyak 33.982 orang dan perolehan laba bersih 2013 sebesar Rp 18,83 triliun, tiap karyawan Bank Mandiri mampu menyumbang perolehan laba bersih ke perusahaannya sebesar Rp 554,09 juta.

Posisi kedua dan ketiga karyawan bank dengan produktivitas tertinggi ditempati oleh BNI dan BRI. Setiap karyawan BNI mampu menyumbang perolehan laba bersih sebesar Rp 347 juta, dihitung dari pembagian laba bersih 2013 sebesar Rp 9,05 triliun dibagi 26.100 orang karyawan bank tersebut. Sedangkan karyawan BRI mampu memberikan kontribusi laba bersih sebesar Rp 260,5 juta, dihitung dari pembagian laba bersih 2013 sebesar Rp 21,16 triliun dibagi 81.238 orang karyawan.

Edwin Sinaga juga mengatakan, dari perhitungan revenue per head account terlihat bahwa BTN kurang efisien. Rendahnya tingkat produktivitas karyawan BTN tersebut disebabkan efisiensi dan kemampuan BTN yang sangat terbatas untuk ekspansi.

"Ini menunjukkan secara company, BTN tidak mampu memperbesar bisnisnya, karena keterbatasan modal. Akibatnya, BTN tidak mampu mengoptimalkan asetnya, termasuk produktivitas para karyawannya, menjadi tidak optimal pula dalam mengontribusi ke laba bersih," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini