Sukses

Petani Bengkulu Cuma Dapat Pupuk Bersubsidi Sampai Oktober

ketersediaan pupuk bersubsidi diperkirakan hanya mencukupi kebutuhan petani hingga bulan oktober 2014.

Liputan6.com, Bengkulu - Bengkulu terancam kekurangan pasokan pupuk. Sebab, ketersediaan pupuk bersubsidi diperkirakan hanya mencukupi kebutuhan petani hingga bulan oktober 2014.

Itu akibat anggaran yang disiapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 21 triliun hanya mencukupi untuk pembelian pupuk sebanyak 7,6 juta ton dari kebutuhan 9,2 juta ton berdasarkan RDKK yang diusulkan Kementerian Pertanian.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khoirun menyatakan, dari anggaran Rp 21 triliun dalam postur APBN 2014, sebanyak Rp 3 triliun dipakai untuk membayar hutang subsidi 2013 dan 18 triliun untuk menalangi subsidi sepanjang 2014.

"Cost produksi pupuk berdasarkan audit BPK terus naik. Padahal anggaran subsidi sudah kita naikkan dari Rp 16,9 triliun pada 2013 menjadi Rp 18 triliun untuk tahun ini. Itupun hanya mampu menutupi biaya subsidi sebanyak 7,6 juta ton dari usulan 9,2 juta ton dalam RDKK," ujar Herman di Bengkulu, Senin (28/4/2014).

Guna menutupi kekurangan ini Komisi IV DPR RI akan kembali memasukkan anggaran dalam struktur APBN Perubahan 2014. Jumlahnya sedang dalam pengkajian di Kementerian Pertanian.

Pihak DPR mencurigai terjadi penyimpangan dan rembesan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah pembukaan lahan perkebunan di beberapa daerah.

"Ini yang harus diwaspadai. Kami minta komisi pengawasan pupuk dan pestisida yang sudah dibentuk di seluruh daerah bisa melakukan pengawasan secara maksimal. Kita sudah anggarkan 30 miliar untuk mengoptimalkan fungsi kerja komisi ini. Kasihan petani jika pupuk bersubsidi tidak sampai ke tangan mereka," tegas Herman Khoirun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini