Sukses

BOB : Produksi Minyak Merosot, Itu Sudah Hukum Alam

Produksi minyak mentah Indonesia kian merosot dari tahun ke tahun.

Liputan6.com, Pekanbaru - Produksi minyak mentah Indonesia kian merosot dari tahun ke tahun. Kondisi ini dialami sejumlah perusahaan minyak yang rajin mengeruk sumber daya alam tersebut, termasuk Badan Operasi Bersama (BOB).

BOB merupakan konsorsium bersama antara PT Bumi Siak Pusako (BSP) dan Pertamina Hulu. BOB mengelola blok CPP yang mempunyai tiga area kerja yakni area Zamrud, Pedada dan Kasikan yang berada di Provinsi Riau.

Menurut Manajer External Affairs BOB, Nazaruddin, blok minyak CPP memiliki 450 sumur yang tersebar di tiga wilayah kerja tersebut. Produksi area Zamrud sekitar lebih dari 6.000 barel, Pedada lebih dari 8.000 barel dan Kasikan sekitar 800-900 barel per hari.

"Total produksi minyak saat ini sebesar 15 ribu barel per hari, sedangkan produksi sebelumnya pada 2002 sebesar 38 ribu barel per hari," kata dia kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat malam (9/5/2014).

Jumlah produksi tersebut, lanjut Nazaruddin, terus mengalami penurunan dengan rata-rata 8% per tahun. Angka itu masih jauh lebih baik ketimbang penyusutan produksi minyak secara nasional 12% setiap tahun.

"Padahal kalau kita nggak melakukan apa-apa, penurunan blok CPP bisa 20%-40% per tahun. Tapi merosotnya produksi minyak memang sudah hukum alam atau alami, mengingat CPP adalah lapangan tua yang sudah beroperasi sejak 1975," terangnya.

Dia menyebut, pihaknya mengupayakan well service dan infiil drilling sebagai langkah mengendalikan penurunan produksi minyak secara signifikan. Selain itu, sambung Nazaruddin, BOB kian agresif melakukan eksplorasi sumur-sumur minyak baru demi menggenjot produksi.  

"Tahun ini rencananya ada tiga sumur yang kita mau eksplorasi, yakni Benewangi, Benemakmur, dan Baung yang tinggal selesaikan ganti rugi lahan karena berada di pemukiman warga," terangnya.

Nazaruddin mengaku, BOB juga mengincar sumur minyak di Pondok Zamrud dan Gajah Putih. Namun pihaknya pesimistis dapat merealisasikan eksplorasi dua sumur itu pada tahun ini lantaran berada di kawasan konservasi hutan lindung dan suaka margasatwa," tandas dia.(Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.