Sukses

Pupuk Organik Sido Muncul Banjiri Pasar Eropa

Ekspor ini untuk mendukung visi pemerintah yang berusaha meningkatkan pembangunan sektor pertanian dan peternakan

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (PT SMPN) untuk mengekspor produknya lebih banyak ke Eropa tercapai. Buktinya, anak perusahaan jamu itu mulai melakukan ekspor perdana skala besar pupuk bio organik miliknya ke berbagai negara di Benua Eropa terhitung Sabtu (10/5/2014) ini.

Sebagai awal, Sido Muncul mengirim 40 ton atau 40 ribu liter pupuk cair miliknya. Menurut David Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul Pupuk Nusantara, ekspor ini untuk mendukung visi pemerintah yang berusaha meningkatkan pembangunan sektor pertanian dan peternakan untuk menuju kedaulatan pangan nasional.

Selain Eropa, Sido Muncul juga mengincar Amerika, Malaysia, Cina, Saudi Arabia, Jepang, Belanda, dan Jerman.

"Kami sebagai produsen pupuk bio organik mampu memproduksi produk pupuk organik unggulan yang banyak memberi manfaat bagi pertanian dan peternakan, terutama dalam mendukung kemandirian dan ketahanan pangan nasional," kata David di komplek Pabrik Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Menurut dia, perlu adanya sinkronisasi antara ekonom, teknolog, dan dunia usaha. Dengan hal itu daya saing dan produktivitas akan meningkat bila ada kebijakan ekonomi yang tepat ditunjang hasil penelitian dan pengembangan oleh para teknolog dan peneliti.

"Jika itu bisa terwujud, kita yakin dan kepercayaan masyarakat Indonesia serta dunia akan produksi putra-putra Indonesia akan meningkat," kata David.

Sementara itu, General Manager PT Sido Muncul Pupuk Nusantara, Dian Risdianto menyebutkan bahwa ekspor pupuk bio organik ini sudah sering dilakukan. Namun kala itu kapasitas ekspornya masih dalam skala kecil, yakni antara satu hingga dua ton.

"Saat ini dengan bantuan mesin modern kapasitas produksi mencapai 100 ribu liter per hari. Kami bisa ekspor karena produk kami sudah teruji dan bersertifikasi internasional. Penggunaan pupuk bio organik bisa mengurangi penggunaan urea lebih dari 50 persen dan serta mengurangi intensitas serangan hama," kata Dian.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.