Sukses

Indonesia Bakal Pasok Batu Bara Buat 2 PLTU India

Rencananya, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tersebut akan memasok batu bara dari Indonesia sebagai bahan bakarnya.

Liputan6.com, Dhaka Perusahaan industri teknik global, Orion Group beberapa waktu lalu menandatangani dua kesepakan terpisah guna membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 660 Megawatt (MW) di Munshiganj, India. Rencananya, PLTU tersebut akan dipasok batubara dari Indonesia sebagai bahan bakarnya.

Seperti dikutip dari The Daily Star, Minggu (11/5/2014), Orion Group baru-baru ini menandatangani dua kesepakatan kerjasama dengan General Electric, Amerika Serikat dan Doosan, Korea Selatan. Kedua perusahaan tersebut akan memasok generator turbin PLTU ke Orion. GE akan menyediakan generator senilai US$ 66 juta sementara Doosan juga akan menyumbangkan generator bernilai US$ 125 juta untuk Orion Power Dhaka Ltd.

Kesepakatan tersebut ditandatangani di Mumbai, India, pada 1 Mei lalu. Direktur Pelaksana Orion group Salman obaidul Karim dan Wakil Presiden GE Vishal Wanchoo terlibat dalam proses penandatanganan konstruksi besar tersebut.

Saat ini, Orion tengah mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik berkapasitas 300 MW. Perusahaan tersebut juga membangun dua PLTU berkapasitas masing-masing 660 MW di Dhaka dan Khulna, India.

Bulan lalu, Orion juga menandatangani kesepakatan serupa dengan Alstom, Orancis dan Doosan untuk pembangkit listriknya di Khulna yang bernilai US$ 189 juta. Indonesia juga disebut akan memasok batubara untuk pembangkit listrik tersebut.

Untuk setiap kesepakatan kerjasama ini, Orion telah melunasi 2,5% pembayaran awalnya untuk dapat menerima rancangan turbin dalam empat minggu sesudahnya. Setelah rancangan disiapkan dan disepakati, Orion akan membayarkan 5% lainnya untuk para kontraktor.

Sebagai informasi, dua proyek besar tersebut membutuhkan dana investasi hingga US$ 1,65 miliar dan membuatnya menjadi investasi pembangkit listrik swasta terbesar di India hingga saat ini. (sis/gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini