Sukses

Atasi Krisis Listrik, RI Bakal Bangun Pembangkit 13 Ribu MW

Proyek pembangkit itu tersebar di Sumatera dan Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengaku telah membuat terobosan untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera dengan membangun pembangkit listrik berkapasitas 13 ribu megawatt (MW). Proyek pembangkit itu terdiri dari 6.000 MW di Sumatera dan 7.000 MW di Jawa.

"Ini ide cemerlang saya, penambahan listrik di Sumatera 5.000 MW dengan batu bara dan 1.000 dengan energi baru terbarukan seperti air, panas bumi, tenaga surya dan lain-lain," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Sementara untuk mengantisipasi kerisis listrik di Pulau Jawa yang diperkirakan terjadi pada 2018, lanjut Jero, dipersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU ) Batang berkapasitas 2X1.000 MW.

Namun, pembangunan tersebut masih mandek karena terkendala lahan. "Karena negara demokrasi, kita tidak bisa maksa rakyat. Sudah mau dibeli dengan harga bagus juga tidak mau. Jadi sulit ini," ungkapnya.

Untuk itu, ia mengeluarkan terobosan baru dengan membangun pembangkitan berkapasitas 7X1.000 MW yang tersebar di Jawa. Menurut dia, program khusus tersebut di luar dari pembangunan pembangkit di Batang.

"Saya rencanakan Jawa Timur 1.000 MW, Jawa Tengah 2.000 MW, Jepara 2x1.000, Banten 1.000 MW, Cilacap 1.000 MW," ungkap dia.

Pemerintah akan menggunakan independent power producer (IPP) untuk merealisasikan proyek tersebut. Dengan syarat, pihak swata harus memiliki lahan terlebih dahulu agar pembangunan bisa cepat dilaksanakan.

"Kepada IPP yang sudah punya lahan, sehingga lahan tidak jadi soal. Saya sudah minta PLN membuat jaringan, kalau pembangkitannya yang ada swasta kasih swasta biar mereka yang hitung," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.